Gunung Argopuro merupakan gunung dengan trek terpanjang di Jawa dengan ketinggian 3.088 mdpl. Kemistisannya tak lepas dari legenda Dewi Rengganis yang cukup terkenal di kalangan masyarakat di sekitar Gunung Argopuro.
Selain itu, di Cikasur - salah satu savana di Gunung Argopuro, juga menyimpan cerita sejarah kelam. Keindahan pemandangan di sepanjang jalur pendakian dan juga situs-situs peninggalan sejarah, tak ayal membuat para pendaki maupun pecinta alam mencoba untuk menelusuri Gunung Argopuro.
Legenda Dewi Rengganis
Rengganis adalah nama salah satu puncak di Argopuro dari tiga puncaknya yaitu puncak Rengganis, puncak Argopuro dan puncak Arca. Kisah Dewi Rengganis sangat melegenda apalagi dengan adanya kawasan puncak yang dipenuhi situs-situs seperti kerajaan. Ini yang menjadikan Gunung Argopuro adalah tempat situs purbakala tertinggi di Jawa.
Rengganis adalah nama seorang putri di jaman kerajaan Majapahit. Beberapa kisah legenda Dewi Rengganis mendiami puncak Gunung Argopuro berbeda dari mulut ke mulut dan diceritakan dalam berbagai versi yang masih belum terungkap.
Rengganis adalah nama seorang putri di jaman kerajaan Majapahit. Beberapa kisah legenda Dewi Rengganis mendiami puncak Gunung Argopuro berbeda dari mulut ke mulut dan diceritakan dalam berbagai versi yang masih belum terungkap.
Berikut adalah berbagai versi yang menceritakan bagaimana dewi Rengganis bisa menempati Gunung Argopuro. :
- Dewi Rengganis adalah putri Raja Brawijaya yang sangat disayang dan suatu saat kekuasaan akan jatuh ke tangan Dewi Rengganis. Untuk menghindari itu, munculah suatu mandat untuk membangun istana di atas Gunung Argopuro lengkap dengan segala keperluannya. Dewi Rengganis bersama dayang-dayangnya yang setia menguasai daerah kerajaan tersebut yang kini menjadi puncak Rengganis.
- Keberadaan Dewi Rengganis sebagai putri selir dari Prabu Brawijaya tidak diakui. Saat dewasa, dia didampingi patih dan pengikutnya yang setia melarikan diri dan mendirikan keraton di puncak Gunung Argopuro.
- Kawasan puncak merupakan tempat bertapa seorang raja yang sudah turun tahta dan menjadi pendeta, bersama dengan putrinya bernama Dewi Rengganis yang juga pertapa berilmu tinggi karena hanya mengkonsumsi sari bunga.
- Dewi Rengganis yang tidak diakui keberadaannya suatu hari diajak ke puncak Gunung Argopuro, lalu ditinggalkan disana. Akhirnya dia ditemukan seorang pertapa yang merawat dan mengajari ilmu hingga dewasa dan membuat keraton di atas puncak.
Legenda bagaimana dewi Rengganis mendiami Gunung Argopuro tidak bisa dibuktikan secara pasti. Namun di kawasan puncak Rengganis ditemukan situs purbakala yang kini tinggal puing-puing. Ke arah belakang puncak ada komplek reruntuhan candi yang masih terlihat jelas gerbang dan ruangan-ruangannya.
Situs Bagian Belakang Puncak Rengganis |
Kompleks Peninggalan yang ada di puncak ini ada tujuh kompleks yaitu situs kolam dan taman sari, situs puncak rengganis, dua bangunan candi dan tiga bangunan pura. Konon di puncak ini terdapat sebuah taman gaib bernama Taman Rengganis yang kini berupa lapangan gersang tanpa pepohonan.
Situs Kolam dan Taman |
Adanya tembok pagar luar yang mengelilingi bangunan serta struktur bangunan yang lebih memperlihatkan struktur Pura daripada Candi, diperkirakan puing-puing di puncak Rengganis adalah bekas kuil Hindu abad 12 M oleh karena itulah tempat ini dinamakan Argopuro. Beberapa arca dan tumpukan batu juga ditemukan di puncak Arca.
Sejarah Kelam Cikasur di Masa Kolonial
Cikasur adalah sebuah padang savana dan ilalang yang paling luas di Gunung Argopuro. Tempat ini adalah bekas landasan pesawat yang dibangun di jaman kolonial Belanda. Bukti yang menunjukkan bahwa Cikasur adalah landasan pesawat adalah sebuah mesin genset yang ada di salah satu sudut bekas landasan dan tersembunyi di antara semak belukar.
Di badan genset tampak tulisan 1912 sebagai petunjuk masanya. Selain itu, adanya menara pengawas yang sudah roboh. Kini kondisi bekas landasan pesawat itu berupa lapangan terbuka yang dipenuhi ilalang dan tempat ini dinamakan Lembah Cikasur ladang pembantaian (The killing field). Kenapa?
Landasan pesawat ini pertama kali dikerjakan oleh beberapa orang dengan upah. Lalu pekerja itu dipaksa mengajak penduduk lainnya untuk ikut dalam pembangunan landasan pesawat tersebut. Akhirnya semua orang baik orang tua, muda, laki-laki dan perempuan mendaftarkan diri untuk bergabung.
Setelah pembangunan selesai, para pekerja tidak dibayar dan tidak boleh meninggalkan tempat. Mereka dipaksa membuat galian panjang untuk saluran air. Dengan perlakuan kasar dan berbagai siksaan, disinilah tragedi pembantaian terjadi.
Saat galian selesai dikerjakan, beberapa truk terbuka beserta serdadu Belanda bersenjata lengkap mendekat dan langsung memberondong peluru ke arah pekerja dengan membabi buta. Galian itu sengaja dibuat untuk mengubur para pekerja agar lokasi landasan pesawat itu tidak dibocorkan ke para pejuang.
Lokasi Bekas Landasan Pesawat |
Landasan ini pernah dikuasai tentara Jepang, namun menjelang kemerdekaan, TNI sempat menguasainya. Akhirnya landasan itu ditinggalkan karena berada di pegunungan terpencil dan tidak terjamah selama puluhan tahun, bahkan dilupakan.
Itu adalah sekilas tentang Legenda Dewi Rengganis yang menjadi penguasa serta penunggu Gunung Argopuro dan juga Cikasur yang meninggalkan kisah kelam dan puluhan jasad orang pribumi. Hendaknya dalam setiap pendakian Gunung Argopuro, pendaki mengerti misteri dan mitosnya untuk tidak mengusik kawasan alam Gunung Argopuro dan tidak berbuat yang mengganggu agar tidak terjadi hal-hal yang bisa membahayakan pendaki.