Gunung Kawi merupakan salah satu gunung yang sangat populer, bukan hanya di kalangan pendaki gunung, tapi lebih banyak ke para pelaku spiritual. Gunung yang dikenal dengan mitos pesugihan ini juga menjadi tempat religi untuk semua kalangan.
Di area Keraton Gunung Kawi terdapat tempat ibadah untuk umat kristen, hindu, islam dan budha. Keraton ini juga merupakan jalur pendakian yang masih kental dengan budaya lokal dan tapak sejarah.
Di area Keraton Gunung Kawi terdapat tempat ibadah untuk umat kristen, hindu, islam dan budha. Keraton ini juga merupakan jalur pendakian yang masih kental dengan budaya lokal dan tapak sejarah.
Keraton Gunung Kawi terletak di Dusun Gendogo, Desa Bale Sari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tidak susah untuk mencari lokasi keraton karena sudah ada petunjuk jalan ditambah dengan akses yang mudah dijangkau oleh kendaraan roda dua dan roda empat.
Ada beberapa jalur pendakian Gunung Kawi, yaitu :
- Jalur Pendakian via Keraton
- Jalur Pendakian via Batu Licin
- Jalur Pendakian via Gunung Butak
Jalur pendakian via Keraton jarang dilalui. Biasanya pendaki melewati jalur pendakian Batu Licin. Kedua jalur tersebut akan bertemu di Puncak Batu Tulis. Sedangkan jika via Gunung Butak, jalur ke puncak Kawi bisa ditemukan di area savana.
Transportasi ke Basecamp Gunung Kawi via Keraton :
Cara ke Gunung Kawi via Keraton bisa diakses dengan kendaraan roda 2 dan roda 4 karena jalan sudah baik. Dari Malang, bisa lewat jalibar Kepanjen. Setelah menemukan pertigaan, ikuti arah ke kanan, arah ke Gunung Kawi. Gunung Kawi memiliki dua tempat, yaitu Pesarean Eyang Djoego dan Keraton Gunung Kawi. Jarak keduanya sekitar 3 kilometer.
Keraton Gunung Kawi tidak pernah sepi dari pengunjung. Di lokasi bisa mencari guide pendakian sekaligus melengkapi logistik pendakian. Tidak ada basecamp di area keraton, tetapi ada warung, perpustakaan mini dan pos yang bisa dijadikan tempat untuk beristirahat. Baca : Keraton Gunung Kawi - Menelusuri Pertapaan Para Raja di Tanah Jawa
Keraton Gunung Kawi tidak pernah sepi dari pengunjung. Di lokasi bisa mencari guide pendakian sekaligus melengkapi logistik pendakian. Tidak ada basecamp di area keraton, tetapi ada warung, perpustakaan mini dan pos yang bisa dijadikan tempat untuk beristirahat. Baca : Keraton Gunung Kawi - Menelusuri Pertapaan Para Raja di Tanah Jawa
Pendakian Gunung Kawi
Pos Perijinan - Pesarean
Pendakian awal Gunung Kawi dimulai dari menelusuri jalur di sebelah kiri keraton, ke area hutan cemara. Trek belum terlalu menanjak hingga sampai di Pesarean.
Pesarean |
Pesarean merupakan area datar dengan sebuah bangunan kayu yang biasanya digunakan untuk melakukan aktivitas spiritual. Di dekatnya ada tempat yang disucikan seperti altar.
Pesarean - Puncak Pitrang
Selepas Pesarean, jalur pendakian Gunung Kawi dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak yang menanjak konstan membelah hutan. Trek masih sangat jelas, berupa tanah padat dan akar-akar pepohonan besar. Di sepanjang jalur pendakian, jarang ditemukan area datar untuk membuat tenda.
Area datar pertama yang bisa untuk membuat tenda adalah di sebelah makam yang ada di sisi kanan pendakian. Berdasarkan informasi masyarakat sekitar keraton, makam tua tersebut adalah makam Joko Lelono dan sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda.
Di makam ini juga masih ada yang ziarah. Tak jauh dari makam ada area datar lebih lebar dan teduh yang bisa untuk membuat 2 tenda isi 4. Selepas tanah lapang juga ada beberapa area lapang lagi di atas untuk tempat beristirahat.
Area datar pertama yang bisa untuk membuat tenda adalah di sebelah makam yang ada di sisi kanan pendakian. Berdasarkan informasi masyarakat sekitar keraton, makam tua tersebut adalah makam Joko Lelono dan sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda.
Di makam ini juga masih ada yang ziarah. Tak jauh dari makam ada area datar lebih lebar dan teduh yang bisa untuk membuat 2 tenda isi 4. Selepas tanah lapang juga ada beberapa area lapang lagi di atas untuk tempat beristirahat.
Semak Rapat Gunung Kawi |
Pendakian Gunung Kawi dilanjutkan dengan tetap menyusuri trek jalan setapak yang rapat dan rimbun. Ketika area mulai terbuka, jalan setapak hampir tidak terlihat karena tertutup semak-semak, cukup berliku hingga sampai di area lapang. Di area ini pemandangan sekeliling mulai bisa dinikmati.
Kabut Lereng Puncak Pitrang |
Selepas tempat lapang, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri punggungan bukit dengan vegetasi hutan yang tidak begitu rapat. Namun, tak jauh di atas, semak-semak akan kembali menutup jalan setapak menuju Puncak Pitrang.
Puncak Pitrang |
Puncak Pitrang berada di ketinggian 2.573 mdpl dan merupakan salah satu puncak di Pegunungan Kawi. Puncak Pitrang berupa area datar dan tidak begitu luas, sehingga cocok untuk beristirahat sejenak. Di Puncak Pitrang terlihat puncak Gunung Butak dan puncak Batu Tulis.
Puncak Pitrang - Puncak Batu Tulis
Pendakian Gunung Kawi dilanjutkan dengan menuruni Puncak Pitrang, untuk kembali mendaki ke Puncak Batu Tulis. Ini seperti pemanasan, karena naik turun bukit seperti ini akan lebih banyak lagi untuk sampai ke puncak-puncak Gunung Kawi selanjutnya. Ujung dari pendakian setelah Puncak Pitrang adalah Puncak Candi.
Puncak Candi |
Puncak Candi ditandai dengan adanya batuan bersusun di area terbuka. Di Puncak Candi tampak Gunung Arjuno - Gunung Welirang dan Gunung Pasang yang berada di depan jalur pendakian.
Dari Puncak Candi ada dua jalur, yaitu jalur lurus menurun dan jalur ke kanan. Untuk ke Puncak Batu Tulis, jalurnya ke kanan. Jalur lurus berupa turunan adalah jalur lama pendakian ke Puncak Kawi.
Dari Puncak Candi ada dua jalur, yaitu jalur lurus menurun dan jalur ke kanan. Untuk ke Puncak Batu Tulis, jalurnya ke kanan. Jalur lurus berupa turunan adalah jalur lama pendakian ke Puncak Kawi.
Untuk ke puncak Batu Tulis, trek kembali menuruni bukit, lalu menanjak lagi. Namun tenang, turunan nya tidak securam dengan trek sebelumnya. Di sepanjang trek ini akan tampak Gunung Semeru di sebelah kanan dan jurang lembah Pegunungan Kawi yang sangat istimewa saat sunset.
Puncak Batu Tulis |
Puncak Batu Tulis berada di ketinggian 2.603 mdpl, berupa gundukan tanah yang disusun dengan batuan-batuan besar seperti di puncak Gunung Butak. Di depannya ada area terbuka, datar dan lebar untuk membuat 3 tenda isi 4.
Pemandangan di puncak Batu Tulis sangat istimewa ketika sunset maupun sunrise. Puncak-puncak Pegunungan Kawi, Gunung Arjuno, Gunung Welirang dan Gunung Semeru berdiri kokoh di atas kabut dan awan, tampak jelas menghiasi sekitar puncak Batu Tulis.
Pemandangan di puncak Batu Tulis sangat istimewa ketika sunset maupun sunrise. Puncak-puncak Pegunungan Kawi, Gunung Arjuno, Gunung Welirang dan Gunung Semeru berdiri kokoh di atas kabut dan awan, tampak jelas menghiasi sekitar puncak Batu Tulis.
View Kanan Batu Tulis - Bulan dan Semeru |
View Kiri Batu Tulis |
Puncak Batu Tulis ini juga dikeramatkan. Menurut informasi di Keraton Gunung Kawi, jika berdoa sungguh-sungguh di Puncak Batu Tulis, biasanya keinginan dapat terkabul. Pemandangan sekeliling yang menawan, tentu menjadi tempat yang tenang dan cocok sekali untuk melakukan aktivitas spiritual.
Puncak Batu Tulis - Savana 1
Pendakian ke Puncak Kawi bisa dilanjutkan dengan dua jalur. Pertama adalah jalur turunan ke kanan dari Puncak Batu Tulis, dan kedua adalah jalur lama, yaitu jalur turunan di depan Puncak Candi tadi. Bedanya, jika lewat jalur lama, tidak akan menemukan telaga dengan jalur pendakian yang sangat menantang.
Jika lewat jalur di sebelah kanan Batu Tulis, akan melewati telaga dengan trek pendakian yang lebih ringan. Dan sialnya, jalur lama menjadi tantangan pendakian kali ini.
Jika lewat jalur di sebelah kanan Batu Tulis, akan melewati telaga dengan trek pendakian yang lebih ringan. Dan sialnya, jalur lama menjadi tantangan pendakian kali ini.
Arah Jalur Lama dari Puncak Batu Tulis |
Dari Puncak Candi, jalur dilanjutkan mengikuti turunan, kemudian kembali menanjak melewati Gunung Pasang dengan vegetasi yang sangat rapat. Jarang dilalui orang, jalur di area ini sudah tertutup semak-semak tinggi dan hanya ada tanda di pepohonan yang akan membimbing hingga ke savana 1. Mendekati savana 1, trek kembali menurun.
Savana 1 |
Savana 1 atau Sawah 1 berada di ketinggian 2.564 mdpl dan merupakan savana kecil yang bisa dijadikan tempat istirahat atau mencuci mata sejenak.
Savana 1 - Savana 2
Dari Savana 1, jalur pendakian dilanjutkan dengan berjalan ke kanan, melipir lereng bukit di depan. Jalur pendakian memang tetap tertutup semak-semak, dan hanya tanda yang bisa digunakan untuk mengetahui arah pendakian.
Di lereng bukit ini, kembali nampak Gunung Arjuno dan Gunung Welirang, sebelum trek ditutup dengan turunan tajam menuju ke Savana 2.
Di lereng bukit ini, kembali nampak Gunung Arjuno dan Gunung Welirang, sebelum trek ditutup dengan turunan tajam menuju ke Savana 2.
Savana 2 |
Savana 2 atau Sawah 2 berada di ketinggian 2.480 mdpl dan sepertinya sedikit lebih luas dibandingkan dengan Savana 1.
Savana 2 - Altar Sembahyang
Dari Savana 2, pendakian dilanjutkan dengan mendaki dua bukit lagi. Trek pendakian masih terbuka karena belum masuk di hutan cemara. Jalur juga tertutup semak-semak lebat karena jarang dilalui orang.
Setelah masuk di hutan cemara, jalur pendakian Gunung Kawi kembali nampak dengan trek menanjak yang belum ada habisnya.
Setelah masuk di hutan cemara, jalur pendakian Gunung Kawi kembali nampak dengan trek menanjak yang belum ada habisnya.
Savana Gunung Butak dari Hutan Cemara |
Setelah naik turun melewati dua bukit di rimbunnya hutan cemara, akan terlihat savana Gunung Butak jauh di sebelah kanan. Pada turunan bukit selanjutnya, akan sampai di Altar Sembahyang yang ditandai dengan batu besar - di bawahnya ada petilasan seperti makam.
Altar Sembahyang ini berbentuk persegi dan disusun dengan batuan. Di bagian depannya dibentuk seperti pintu kecil dengan tinggi sekitar 1 meter, sehingga untuk masuk harus merunduk.
Altar Sembahyang ini berbentuk persegi dan disusun dengan batuan. Di bagian depannya dibentuk seperti pintu kecil dengan tinggi sekitar 1 meter, sehingga untuk masuk harus merunduk.
Area Altar Sembahyang |
Altar Sembahyang ini sangat dikeramatkan di Pegunungan Kawi. Area altar yang berbentuk punden berundak masih terdapat sesajen dan dupa untuk aktivitas spiritual.
Altar Sembahyang ini berada di bawah, diapit oleh dua lembah, salah satunya adalah Puncak Kawi. Di depannya ada jalur turunan ke kanan yang akan berujung di savana Gunung Butak yang terdapat sumber air.
Altar Sembahyang ini berada di bawah, diapit oleh dua lembah, salah satunya adalah Puncak Kawi. Di depannya ada jalur turunan ke kanan yang akan berujung di savana Gunung Butak yang terdapat sumber air.
Di Depan Altar Sembahyang |
Pegunungan Kawi memang memiliki banyak puncak dan banyak tempat yang dikeramatkan di sepanjang jalur pendakian tersebut. Pendakian Gunung Butak juga bisa dilakukan dari Gunung Kawi begitu juga sebaliknya.
Tips Pendakian Gunung Kawi via Keraton :
- Gunung Kawi merupakan gunung yang sangat keramat dan sebaiknya mengikuti aturan yang ada di sana. Seperti tidak berangkat dengan jumlah ganjil, menjaga tutur kata di sepanjang jalur pendakian karena mitosnya setiap tutur kata (keluhan) yang terucap akan menjadi kenyataan. Untuk wanita yang berhalangan (menstruasi) tidak diperkenankan mendaki Gunung Kawi.
- Sediakan logistik yang cukup, terutama air jika melalui jalur lama yang menantang dan tidak ada sumber air.
- Gunakan pakaian lengan panjang dan celana lengan panjang, karena jalur sangat rapat dan tak jarang ada semak berduri.
- Jaga sikap di setiap tempat yang dikeramatkan, seperti di Makam Joko Lelono, Puncak Batu Tulis, Altar Sembahyang dan beberapa tempat yang terdapat barang-barang spiritual.
- Jika berangkat pagi, dari Puncak Batu Tulis ke Puncak Kawi, gunakan celana jas hujan karena semak-semak masih basah.
- Bawalah penyabit untuk mempermudah pendakian melewati semak-semak yang rapat.
- Bawalah trekking pole untuk mempermudah pendakian di jalur yang curam.
- Lokasi camp yang cocok ada di puncak Batu Tulis dan area telaga.
- Pendakian ke Puncak Kawi melewati turunan Puncak Candi tidak terdapat sumber air dan cukup menantang. Sebaiknya lewat turunan dari Puncak Batu Tulis.
- berhati-hatilah ketika mendaki atau turun di sepanjang jalur pendakian yang sudah tertutup semak, karena biasanya ada lubang atau akar pohon yang bisa membuat kepleset.
Cheers... |
Vidio Pendakian Gunung Kawi via Keraton klik DISINI
Estimasi Waktu Pendakian Gunung Kawi :
Pos Perijinan - Pesarean : 15 menit
Pesarean - Puncak Pitrang : 7 jam 45 menit
Puncak Pitrang - Puncak Batu Tulis : 1 jam
Puncak Batu Tulis - Savana 1 : 1 jam 45 menit
Savana 1 - Savana 2 : 30 menit
Savana 2 - Altar Sembahyang : 2 jam
Informasi Gunung Kawi via Keraton :
- Tinggi : 2.551 mdpl
- Tipe : Stratovolcano
- Wilayah : Kabupaten Malang.
- Puncak : Puncak Pitrang, Puncak Candi, Puncak Batu Tulis, Puncak Kawi.
- Sumber Mata Air : Savana Gunung Butak.
- Camp Ideal : Puncak Batu Tulis, Savana 2.
- Durasi Pendakian Normal : 3 hari.
- View Gunung : Gunung Arjuno, Gunung Welirang, Gunung Butak.
- Wisata Sekitar : Pesarean Gunung Kawi, Wisata Agro Selo Tumpeng, Air Terjun Coban Baung.
- Lokasi Basecamp Keraton : Area Gn. Pitrang, Balesari, Kec. Ngajum, Malang, Jawa Timur (Map : Klik Disini)
- Kontak Basecamp Keraton : 0812-3224-7897
- Simaksi : Rp.15.000/orang