Gunung Lawu merupakan gunung api istirahat yang sudah lama tidak aktif. Dengan ketinggian 3.265 mdpl, Gunung Lawu memiliki 3 puncak yaitu puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah-yang merupakan puncak tertinggi.
Dikenal sebagai gunung keramat, Gunung Lawu sangat popular di kalangan para peziarah dan pelaku spiritual. Oleh karena itu setiap malam 1 suro banyak orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak.
Dikenal sebagai gunung keramat, Gunung Lawu sangat popular di kalangan para peziarah dan pelaku spiritual. Oleh karena itu setiap malam 1 suro banyak orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak.
Gunung Lawu berada di antara tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan. Gunung Lawu masuk di dalam daftar 10 Gunung Tertinggi di Jawa Timur.
Ada beberapa jalur pendakian Gunung Lawu, yaitu :
Selain menggunakan kendaraan pribadi, bisa juga menggunakan transportasi umum seperti bus, yang menjadi pilihan alternatif kedua.
Berikut alternatif cara ke basecamp Cemoro sewu :
Ada beberapa jalur pendakian Gunung Lawu, yaitu :
- Jalur pendakian via Cemoro Kandang
- Jalur pendakian via Cemoro Sewu
- Jalur pendakian via Candi Cetho
- Jalur pendakian via Jogorogo
- Jalur pendakian via Singo Langu
Transportasi ke Basecamp Cemoro Sewu :
Tak jauh dari tempat wisata Telaga Sarangan, cara untuk ke basecamp Cemoro Sewu juga terbilang mudah karena letaknya berada di pinggir jalan tembus Karanganyar - Magetan, juga tidak jauh dari basecamp pendakian gunung lawu via Cemoro Kandang.Selain menggunakan kendaraan pribadi, bisa juga menggunakan transportasi umum seperti bus, yang menjadi pilihan alternatif kedua.
Berikut alternatif cara ke basecamp Cemoro sewu :
- Dari arah barat : Jika menggunakan kereta api, bisa turun di stasiun Purwosari atau Solo Balapan. Dari stasiun menuju ke Terminal Tirtonadi dan naik bus jurusan Tawangmangu (Rukun Sayur ; Langsung Jaya). Dari Tawangmangu naik angkutan lokal atau L300 ke basecamp Cemoro Sewu.
- Dari arah timur : Naik bus tujuan Magetan - Tawangmangu. Dari Tawangmangu naik angkutan lokal atau L300 ke basecamp Cemoro Sewu. Atau dari Terminal Maospati Magetan bisa naik angkutan lokal untuk sampai di basecamp Cemoro Sewu.
Info & Tips :
- Bus jurusan Tawangmangu dari Terminal Tirtonadi beroperasi hingga magrib. Usahakan sampai disana sejak sore hari agar tidak kehabisan bus.
- Jika rombongan, dari stasiun Solojebres bisa mencarter L300 dengan tarif sekitar Rp.300.000 - Rp.400.000.
- Tarif angkutan lokal ke basecamp tergantung jumlah penumpang, yaitu sekitar Rp.15.000 - Rp.25.000. Biasanya angkutan lokal ini hanya sampai sore hari. Jika malam, tarif lebih mahal karena lewat jam operasional.
- Bus dari Tawangmangu beroperasi hingga jam 15.30. Jika akan pulang, sebaiknya dikondisikan waktunya.
- Jika ingin pulang ke Solo, bisa langsung menghubungi pihak basecamp Cemoro Sewu untuk transportasi lainnya.
Peta Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu :
Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu merupakan jalur yang sering dilewati oleh pendaki maupun peziarah karena waktu pendakian yang relatif singkat. Adanya warung di Pos 1 dan di Puncak Hargo Dalem, menjadi keuntungan bagi para pendaki karena tidak perlu membawa banyak logistik.
Trek di jalur pendakian via Cemoro Sewu berupa tanjakan berbatu. Medan pendakian hampir tak jauh beda dengan pendakian Gunung Arjuno via Tretes. Rute pendakian akan melewati 5 pos sebelum menuju ke puncak gunung Lawu. Baca : 6 Jalur Pendakian Gunung Lawu, Mana Jalur Favoritmu?
Pendakian Gunung Lawu
Basecamp - Pos 1
Dari basecamp, pendakian Gunung Lawu masih landai dengan jalur makadam yang rapi. Vegetasi menuju Pos 1 juga belum terlalu rapat karena belum benar-benar masuk hutan.
Pos 1 ditandai dengan beberapa bangunan di kanan dan kiri berupa warung kecil yang bisa digunakan untuk istirahat, sekaligus shelter.
Pos 1 ditandai dengan beberapa bangunan di kanan dan kiri berupa warung kecil yang bisa digunakan untuk istirahat, sekaligus shelter.
Pos 1 |
Pos 1 - Pos 2
Selepas Pos 1, jalur pendakian Gunung Lawu ke pos 2 mulai memasuki hutan. Jalan menanjak dan melelahkan dengan trek berbatu akan membuat kaki semakin pegal. Pos 2 ditandai dengan sebuah shelter di sisi tebing dan lokasinya cukup luas.
Pos 2 |
Pos 2 - Pos 3
Dari Pos 2 ke Pos 3, trek pendakiannya relatif sama, berupa bebatuan besar dan menanjak. Pos 3 ditandai dengan shelter yang hampir rusak karena sebagian sudah tanpa atap.
Pos 3 |
Pos 3 - Pos 5
Jalur pendakian Gunung Lawu dari Pos 3 masih sama dengan jalur bebatuan dan lebih menanjak lagi. Mendekati Pos 4, jalur mulai terbuka. Pos 4 tidak seperti pos yang lain. Hanya ada tanda berisi keterangan bahwa disitulah pos 4.
Pos 4 |
Untuk ke pos 5 tidak diperlukan waktu panjang. Di antara pos 4 dan pos 5 ada sumber air yang terkenal keramat bernama "Sendang Drajat". Sendang Drajat adalah salah satu sumber mata air di Gunung Lawu.
Dari pos 5 ke Sendang Drajat, jalan sudah datar dan sedikit menurun. Lokasinya tidak terpaut jauh dengan Warung fenomenal di Gunung Lawu, yaitu "Warung Mbok Yem", warung tertinggi di Indonesia yang terkenal di Gunung Lawu.
Sumber Air di Sendang Drajat |
Pos 5 - Puncak Gunung Lawu
Warung Mbok Yem sudah terkenal di kalangan pendaki. Warung ini memberikan keringanan bagi para pendaki karena tidak perlu membawa logistik yang terlalu banyak. Warung Mbok Yem juga menyediakan tempat bermalam bagi pendaki yang tidak membawa tenda, dengan tempat yang lumayan luas untuk sekitar 30'an orang.
Jika cuaca bagus, lautan awan Gunung Lawu sangat menawan saat sunrise. Menikmati lautan awan yang menawan tidak perlu ke Puncak Hargo Dumilah, karena Hargo Dalem tidak kalah menakjubkan. Menikmati sunrise sambil mencicipi kopi hangat atau teh hangat di pagi hari tentu sangat nikmat. Habis?, silahkan order ke Warung Mbok Yem di belakang.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yaitu Hargo Dumiling, Hargo Dalem dimana warung Mbok Yem berada dan Hargo Dumilah yang merupakan puncak tertinggi 3.265 mdpl. Dari Puncak Hargo Dalem Gunung Lawu ke Puncak Hargo Dumilah dibutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan jalan bebatuan menanjak yang lebih terjal.
Puncak Lawu |
Bukan hanya dikunjungi para pendaki, Gunung Lawu juga ramai dikunjungi para pelaku spiritual. Sehingga bukan saja pemandangan indah lautan awan yang menjadi primadona, tetapi juga ada jejak sejarah keruntuhan Majapahit di Gunung Lawu.
Petilasan Prabu Brawijaya
Petilasan Prabu Brawijaya |
Petilasan Prabu Brawijaya ada di samping belakang Warung Mbok Yem. Konon tempat ini dipercaya sebagai tempat moksa Prabu Brawijaya V. Dari tempat petilasan ini, bisa memilih jalur turun melalui jalur via Candi Cetho atau tetap turun via Cemoro Sewu. Baca : Sejarah Gunung Lawu dan Sumpah Brawijaya V.
Rumah Kaleng
Rumah Kaleng / Rumah Botol |
Tak hanya tempat bersejarah, di area puncak Gunung Lawu juga memiliki bangunan unik yaitu rumah kaleng. Rumah kaleng merupakan bangunan yang terbuat dari kumpulan kaleng dan botol yang dibuang para pendaki.
Ratusan kaleng dan botol ditata sedemikian rupa hingga menjadi kreativitas yang unik dan cantik. Ini bukan berarti siapapun yang datang ke Gunung Lawu bebas membuang botol dan kaleng lho ya!.
Ratusan kaleng dan botol ditata sedemikian rupa hingga menjadi kreativitas yang unik dan cantik. Ini bukan berarti siapapun yang datang ke Gunung Lawu bebas membuang botol dan kaleng lho ya!.
Tips Pendakian Gunung Lawu :
- Gunakan Peralatan dan Perlengkapan Mendaki Gunung yang lengkap untuk kenyamanan dan keamanan.
- Adanya warung di sepanjang jalur pendakian seperti Pos 1 dan Hargo Dumilah bisa menjadi keuntungan untuk perhitungan logistik.
- Lebih baik tidak selalu tergantung dengan tempat istirahat di Warung Mbok Yem. Jika musim libur, tempat istirahat di dalam warung Mbok Yem penuh dengan pendaki, jadi lebih baik tetap siapkan tenda ketika musim/hari libur.
- Jika ingin tektok, berangkatlah malam dan perhitungkan itinerary waktu agar bisa mengejar sunrise di puncak.
- Menikmati sunrise yang baik adalah di Hargo Dalem - area Warung Mbok Yem dan area Puncak Hargo Dumiling.
- Waspadai pendakian ketika musim kemarau, karena rawan kebakaran hutan.
- Jangan mencemari sumber air di Sendang Drajat karena dikenal sebagai mata air keramat.
- Gunung Lawu merupakan tempat spiritual, jagalah sikap selama pendakian.
Estimasi Waktu Pendakian Gunung Lawu :
Jalur Pendakian
|
Ketinggian (mdpl)
|
Jarak
|
Waktu Tempuh
|
Basecamp – Pos 1
|
1.906 – 2.214
|
1,9 km
|
30 menit
|
Pos 1 –
Pos 2
|
2.214 – 2.578
|
1,4 km
|
1 jam
|
Pos 2 – Pos
3
|
2.578 – 2.800
|
800 m
|
1 jam 30 menit
|
Pos 3 –
Pos 4
|
2.800 – 3.082
|
850 m
|
1 jam 30 menit
|
Pos 4 –
Pos 5
|
3.082 – 3.115
|
150 m
|
30 menit
|
Pos 5 –
Sendang Drajat
|
3.115 – 3.157
|
550 m
|
15 menit
|
Sendang
Drajat – Hargo Dalem
|
3.157 – 3.265
|
850 m
|
|
Hargo
Dalem – Hargo Dumilah
|
300 m
|
20 menit
|
Informasi Gunung Lawu via Cemoro Sewu :
- Tinggi : 3.265 mdpl
- Tipe : Stratovolcano
- Wilayah : Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah), Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi (Jawa Timur).
- Letusan Terakhir : 28 November 1885
- Puncak : Puncak Hargo Dalem, Puncak Hargo Dumiling, Puncak Hargo Dumilah.
- Kawah : Kawah Condrodimuko
- Sumber Mata Air : Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Telaga Kuning.
- Camp Ideal : Puncak Hargo Dalem dan sekitarnya.
- Durasi Pendakian Normal : 2 - 3 hari.
- Tempat Keramat : Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Pawon Sewu, Petilasan Prabu Brawijaya, Kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya dan Pringgodani.
- Tempat Misterius : Pasar Dieng atau Pasar Setan.
- Ritual : Ritual Malam 1 Suro
- View Gunung : Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Semeru, Sendang Panguripan, Sendang Drajat, Sendang Macan.
- Wisata Sekitar : Candi Sukuh, Candi Cetho, Telaga Sarangan, Kawah Telaga Kuning, Kawah Telaga Lembung Selayur, Pemakaman kerabat Praja Mangkunegaran, Astana Giribangun, Air Terjun Grojogan Sewu, dst.
- Lokasi Basecamp Cemoro Sewu : Jl. Raya Sarangan, Sampe, Ngancar, Kec. Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur 63361 (Map : Klik Disini)
- Kontak Basecamp Cemoro Sewu: @pgl_cemorosewu / 081 917 064 019
- Simaksi : Rp. 15.000/orang