Klenteng Sam Poo Kong. Semarang menyimpan banyak tempat wisata religi untuk penganut Konghucu. Klenteng Sam Poo Kong merupakan klenteng terbesar di Semarang, yang selain menjadi tempat beribadah, juga menyimpan sejarah.
Sehingga salah satu klenteng di Semarang ini juga menjadi salah satu tujuan wisata. Tak hanya penganut Konghucu, Klenteng Sam Poo Kong juga dikunjungi oleh mereka yang beragama Islam, karena Klenteng ini merupakan bekas tempat persinggahan seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam bernama Cheng Ho.
Sehingga salah satu klenteng di Semarang ini juga menjadi salah satu tujuan wisata. Tak hanya penganut Konghucu, Klenteng Sam Poo Kong juga dikunjungi oleh mereka yang beragama Islam, karena Klenteng ini merupakan bekas tempat persinggahan seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam bernama Cheng Ho.
Klenteng Sam Poo Kong terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Semarang. Klenteng terbesar di Semarang ini menjadi tempat wisata favorit karena tekstur bangunannya yang megah dan unik. Jadi, tidak perlu jauh-jauh ke China untuk bisa menyambangi klenteng megah ini.
Cara ke Klenteng Sam Poo Kong Semarang :
- Dari Bandung : Dari Terminal Cicaheum naik bus jurusan Semarang dan turun di Terminal Mangkang. Dilanjutkan naik bus Mangkang - Banyumanik via Pamularsih dan turun di depan Klenteng Sam Poo Kong.
- Dari Cirebon : Dari Terminal Harjamukti naik bus jurusan Semarang turun di Terminal Mangkang, dan lanjut bus ke Banyumanik, turun di depan Klenteng.
- Dari Jakarta (pesawat) : Naik pesawat tujuan Bandara Ahmad Yani Semarang. Dilanjutkan ojek atau jalan kaki ke Bundaran Kalibanteng. Lanjut naik bus Mangkang - Banyumanik dan turun di depan Klenteng.
- Dari Jakarta (kereta) : Dari Stasiun Gambir naik kereta tujuan Stasiun Tawang Semarang. Lanjut naik Trans Semarang Koridor 2 jurusan Ungaran, turun di halte Trans Semarang RSU Dr.Karyadi. Kemudian naik angkot Johar - Simpang Lima - Sampangan, turun dekat Klenteng Sam Poo Kong. Bisa juga dari Stasiun Senen turun di Stasiun Poncol Semarang dan lanjut naik Trans Semarang dengan rute yang sama.
- Dari Jakarta (bus) : Dari Terminal Pulo Gadung naik bus tujuan Terminal Mangkang Semarang. Lanjut naik bus Mangkang - Banyumanik, turun di depan Klenteng.
Rute yang sama bisa diakses dari Surabaya, Solo, Magelang, Purwokerto dan daerah lainnya menggunakan kereta, bus atau pesawat dengan pemberhentian yang sudah disebutkan di atas.
Asal Usul Nama Sam Po Kong
Tak aneh bila klenteng memiliki nama ala China karena klenteng merupakan tempat ibadah umat konghucu, yang sebagian besar adalah orang (atau) keturunan Cina. Namun ternyata, Sam Po Kong bukan sekedar nama saja, karena jelas ada artinya.
Sam Poo Kong (Sam Po Tong), dalam bahasa Indonesia berarti Goa Tiga Orang Sakti. Itulah kenapa klenteng ini juga disebut dengan Gedung Batu, karena memang berada di sebuah gua bukit batu besar.
Tempat ini adalah sebuah petilasan sekaligus tempat pendaratan pertama dan persinggahan seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam bernama Cheng Ho (Zheng He).
Kisah Laksamana Cheng Ho
Konon, Laksamana Cheng Ho adalah seorang Tiongkok beragama muslim yang sedang berlayar melewati laut Jawa pada tahun 1407-an. Cheng Ho membawa 120 armada dengan 30 ribu pasukan berlabuh di Tuban. Misi Cheng Ho ke Jawa atas perintah Kaisar Ming Chu Ti untuk mendamaikan kerajaan Majapahit dan Blambangan yang sedang berperang. (Reff:Kumparan)
Awak kapal Cheng Ho menjadi sasaran tak sengaja terbunuh oleh pasukan Wikramawardhana (Raja Majapahit) karena dikira bala bantuan kubu seberang. Setelah meminta maaf, kaisar Ming menuntut ganti rugi. Cheng Ho tak melakukan serangan balasan karena kaisar membutuhkan Jawa untuk hubungan bilateral. (Reff:Kumparan)
Saat kembali berlayar, banyak awak kapal yang jatuh sakit. Kemudian Cheng Ho memutuskan untuk merapat di pantai utara Semarang untuk melindungi awak kapalnya.
Menurut cerita masyarakat sekitar, dia berlindung di sebuah gua dan mendirikan sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang berubah fungsi menjadi klenteng (belum ada bukti yang menunjukkan hal ini). Kondisi laut Jawa yang selalu mengalami pendangkalan, membuat daratan semakin luas ke utara. Sehingga klenteng itu kini menjadi berada di tengah Kota Semarang.
Di tempat itu Cheng Ho memberikan pelajaran bercocok tanam dan menyebarkan agama Islam. Cheng Ho akhirnya meninggalkan tempat itu karena harus melanjutkan perjalanan. Namun, awak kapalnya banyak yang tinggal di Desa Simongan dan menikah dengan penduduk setempat.
Bangunan Menarik di Klenteng Sam Poo Kong
Tempat wisata di Semarang ini memiliki luas sekitar 1.020 meter persegi dan didominasi warna merah dengan bangunan khas Tiongkok. Ditambah kepulan asap dupa dan bau hio di dalamnya, pastilah nuansa semi-semi China mulai terasa.
Ada sekitar 4 klenteng di kawasan Sam Poo Kong yang bisa dikunjungi, yaitu Klenteng Dewa Bumi, Klenteng Juru Mudi, Klenteng Sam Poo Tay Djien dan Klenteng Kyai Jangkar. Masing-masing tentu memiliki keunikan tersendiri.
Berikut beberapa tempat menarik di Klenteng Sam Poo Kong :
- Klenteng Dewa Bumi : Diperuntukkan bagi Dewa Bumi dan biasanya digunakan untuk mengucap syukur atas tanah yang subur dan kekayaan bumi yang beraneka ragam.
- Klenteng Sam Poo Tay : Merupakan klenteng terbesar yang disebut Sam Poo Kong. Disini terdapat Goa Sam Poo Kong dan sumur dengan air yang tidak pernah habis.
- Klenteng Juru Mudi : Terdapat makam seorang juru mudi dari kapal Laksamana Cheng Ho.
- Klenteng Kyai Jangkar : Tempat disimpannya jangkar asli dari Laksamana Cheng Ho yang dibalut kain merah.
- Bangunan Kyai Cundrik Bumi : Tempat penyimpanan segala macam senjata miliki awak kapal Laksamana Cheng Ho.
- Bangunan Kyai dan Nyai Tumpeng : Tempat penyimpanan bahan makanan pada masa Laksamana Cheng Ho.
Relief |
Disamping bangunan itu, Goa Batu menjadi bangunan inti, dimana disini berdiri patung Laksamana Cheng Ho setinggi 10,7 meter dengan berat sekitar 3,7 ton. Goa yang dipercaya sebagai tempat pendaratan permana ini kembali dibangun masyarakat sekitar setelah tragedi tanah longsor pada tahun 1700-an.
Sam Poo Kong : Klenteng Unik Gaya Klasik
Bukan rahasia umum lagi bahwa klenteng ini menjadi tempat wisata favorit di Semarang. Wisatawan yang datang bukan hanya bersembahyang, tetapi juga berburu spot foto sekaligus mempelajari sejarah yang berkaitan dengan penyebaran Islam di Jawa.
Tak hanya itu, kesempurnaan berswafoto semakin lengkap dengan adanya penyewaan pakaian khas China di loket utama yang hampir bisa mengecoh semua orang bahwa kamu sedang di China!. Kalau kurang puas, bisa juga sewa sephotographer'nya.
Orang-orang Konghucu atau Tao menganggap orang yang sudah meninggal bisa memberikan pertolongan kepada mereka. Oleh sebab itulah mereka menganggapnya sebagai dewa dan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat peringatan sekaligus tempat pemujaan dan bersembahyang.
Selain klenteng, ada pula masjid di kawasan Sam Poo Kong karena Cheng Ho seorang muslim yang dijuluki Haji Mahmud Shams. Perayaan tahunan peringatan pendaratan Cheng Ho merupakan salah satu agenda utama di Kota Semarang.
Laksamana Cheng Ho Dalam Film
Bukan hanya terkenal di Semarang, nama Laksamana Cheng Ho juga terkenal dalam sejarah Nusantara dalam kaitannya dengan zaman Majapahit. Kisahnya diproduksi menjadi film. Pasti belum banyak yang tau kan?.
Film Laksamana Cheng Ho dibintangi oleh Yusril Ihza Mahendra - mantan Mensesneg, sebagai Cheng Ho dan juga Gus Ipul - mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), sebagai Raja Majapahit Wikramawardhana.
Film Indonesia yang tayang pada tahun 2008 ini dibuat di 6 negara dengan biaya produksi sekitar US$3 juta, melibatkan 6.000 pemain, 4.000 diantaranya dari China.
Film ini tayang di Festival Film Internasional yang diselenggarakan di Madrid, Spanyol pada 19 Juli 2014. Dalam film ini, pemeran utamanya, Yusril Mahendra memenangkan "Best Lead Actor in a Foreign Language Film".
Tak hanya eksis di Semarang, Klenteng Sam Poo Kong dengan sejarah nusantara sudah melenggang jauh hingga wisatawan mancanegara juga tertarik untuk datang ke tempat wisata di Semarang ini. Kamu kapan?
Cheers... |
Tips Wisata ke Klenteng Sam Poo Kong :
- Menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Semarang dengan arsitektur khas China, setiap sudut Klenteng Sam Poo Kong bisa menjadi spot yang bagus. Bawalah perlengkapan kamera.
- Penyewaan pakaian Cina tersedia mulai dari anak-anak hingga dewasa dengan tarif sekitar Rp.100.000.
- Jangan lewatkan malam hari disini. Kawasan ini lebih hidup di malam hari, dimana lampu-lampu dinyalakan membuat bangunan semakin cantik.
- Jika ingin mengetahui lebih banyak mengenai Klenteng Sam Poo Kong lebih detail yang belum tertulis disini, direkomendasikan menyewa guide.
- Wisatawan hanya bisa melihat dan berfoto dari luar klenteng, agar tidak mengganggu umat yang sedang beribadah.
- Spot untuk berfoto ditandai dengan bentuk lingkaran di permukaan tanah.
- Jangan mengotori area wisata atau melakukan vandalisme.
Informasi Klenteng Sam Poo Kong Semarang :
- Lokasi : Jl. Simongan No.129, Bongsari, Kec. Semarang Bar., Kota Semarang, Jawa Tengah (Map : Klik Disini)
- Buka / Tutup : 07.00 - 21.00
- Telepon : (024) 7605277
- Film : Laksamana Cheng Ho (2008)
- HTM Wisata : (Weekday) Rp.7.000/dewasa, Rp.5.000/anak, Rp.10.000/asing, Rp.7.000/asing anak ; Weekend Rp.10.000/dewasa, Rp.8.000/anak, Rp.15.000/asing, Rp. 8.000/asing anak.
- HTM Area Sembahyang : (Weekday) Rp.27.000/dewasa, Rp.15.000/anak, Rp.40.000/asing, Rp.25.000/asing anak ; Weekend Rp.28.000/dewasa, Rp.15.000/anak, Rp.45.000/asing, Rp. 28.000/asing anak.
- Aktivitas : Sembahyang, fotografi, belajar sejarah.
- Sewa Kostum : ± Rp.70.000 - Rp.100.000
- Fasilitas : Tempat parkir, toilet, kamar mandi, mushola, spot foto, pusat informasi.
- Penginapan Terdekat : RedDoorz Plus Near Sam Poo Kong, Top Residence Semarang.
- Wisata Sekitar : Taman Bendungan Plered, Lawang Sewu, Great Temple of Giri Natha, Museum Mandala Bakti