Musim kemarau kadang menjadi musimnya naik gunung, mesti musim hujan juga tak kalah asyik. Selain musimnya naik gunung, musim kemarau juga musimnya kebakaran hutan.
Api unggun ramai dibicarakan khususnya pada musim kemarau, karena diduga menjadi penyebab kebakaran hutan di gunung karena kelalaian pendaki. Ada beberapa oknum pendaki yang seenaknya saja membuat api unggun tanpa peduli dengan akibat yang bisa ditimbulkan jika melakukan kelalaian.
Api unggun ramai dibicarakan khususnya pada musim kemarau, karena diduga menjadi penyebab kebakaran hutan di gunung karena kelalaian pendaki. Ada beberapa oknum pendaki yang seenaknya saja membuat api unggun tanpa peduli dengan akibat yang bisa ditimbulkan jika melakukan kelalaian.
Pendaki harus tau unsur-unsur apa saja yang menjadi penyebab kebakaran agar tidak lalai dalam membuat maupun mematikan api unggun.
Tiga Unsur Kebakaran Hutan
1. Panas : Unsur panas sangat berperan terutama saat musim kemarau. Terjadinya kebakaran menjadi lebih besar jika panas bertemu dengan unsur bahan bakar dan oksigen. Hal yang terkait dengan panas adalah sumber api yang kebanyakan berasal dari manusia khususnya yang tidak disengaja seperti obor, puntung rokok dan api unggun/dapur arang.
2. Bahan Bakar : Bahan bakar adalah unsur yang paling dominan sebagai penyebab kebakaran hutan. Selain bahan bakar cair, bahan bakar yang menjadi penyebab kebakaran adalah serasah hutan seperti tumpukan daun dan ranting kering serta sisa vegetasi di atasnya. Ketebalan serasah hutan berbeda pada setiap tipe hutan.
3. Oksigen : Oksigen adalah unsur yang mendukung pembakaran. Dengan pasokan oksigen yang melimpah di alam semesta, nyala api akan semakin besar begitu pula sebaliknya jika tidak memperoleh pasokan oksigen yang mencukupi, api akan padam.
Membuat Api Unggun
1. Buat api unggun ketika keadaan darurat
Posisi Kayu Api Unggun |
Membuat api unggun yang kadang dilakukan adalah pengrusakan hutan dengan menebang pohon dan ranting untuk api unggun. Membuat api unggun harusnya ketika darurat seperti ketika ada yang terserang hipotermia. Kalau untuk ngopi di luar tenda rasanya cukup hanya dengan kompor untuk secangkir kopi panas.
2. Buat api unggun di lokasi yang tepat
Pastikan di lokasi jauh dari hal-hal yang bisa memicu kebakaran seperti banyaknya serasah hutan yang secara tidak langsung menjadi bahan bakar yang membuat api merambat cepat.
Untuk keamanan diri dan perlengkapan camp, buatlah api unggun minimal 3 langkah dari tenda. Buat di medan terbuka seperti lapangan yang cukup luas, tanah kering dan rata. Jika di atas rumput, singkirkan atau pindahkan rumput yang akan dijadikan lokasi api unggun.
Untuk keamanan diri dan perlengkapan camp, buatlah api unggun minimal 3 langkah dari tenda. Buat di medan terbuka seperti lapangan yang cukup luas, tanah kering dan rata. Jika di atas rumput, singkirkan atau pindahkan rumput yang akan dijadikan lokasi api unggun.
3. Jangan memakai bahan bakar cair
Jangan gunakan minyak tanah atau spirtus yang bisa menimbulkan kecelakaan api atau menyulut kebakaran.
4. Sulut api dengan bahan bakar yang baik
Api yang baik dimulai dari sumbu yang baik. ranting, daun dan rumput kering, kulit kayu adalah bahan sumbu yang baik. Atau bisa dilakukan dengan parafin sebagai sumbu yang ditaruh di bawah tumpukan kayu.
5. Buat api kecil dan aman
Api yang kecil, konstan dengan bahan bakar kayu yang tidak besar, akan mudah dipadamkan. Gunakan kayu secukupnya, sesuaikan dengan waktu camp yang digunakan. Jika camp semalam, hindari menggunakan kayu besar yang bisa terbakar dalam jangka waktu lama. Buat api sesuai kebutuhan.
6. Buat batas api
Buatlah batas api dengan batu-batu. Selain berfungsi sebagai sekat, bisa sebagai penahan udara atau angin.
7. Pastikan api benar-benar mati
Jika meninggalkan api unggun, pastikan api benar-benar mati sepenuhnya mulai dari nyala api maupun bara api.
Lalu bagaimana mematikan api unggun dengan aman agar tidak terjadi kebakaran ketika ditinggalkan?
Ada 3 metode pemadam kebakaran yang bisa digunakan untuk memadamkan api agar tidak terjadi kebakaran :
- Penguraian : Dilakukan dengan memisahkan dan menjauhkan benda yang mudah terbakar. Uraikan api unggun untuk mudah mematikan api sampai bara api yang biasanya belum benar-benar mati. Jauhkan dari serasah hutan yang mudah terbakar.
- Pendinginan : Dilakukan dengan menggunakan air untuk mengurangi kadar panas. Siram uraian api unggun yang telah mati dengan air untuk memastikan api sudah mati sepenuhnya, pastikan titik mati hilang.
- Isolasi : Dilakukan dengan menutup sumber api untuk mengurangi kadar oksigen. Gunakan pasir atau tanah untuk menimbun api unggun sebelum ditinggalkan.
Setiap orang khususnya para pendaki harus mengerti unsur penyebab kebakaran hutan agar dalam membuat api unggun hingga mematikan api unggun dilakukan dengan cara yang tepat dan aman.
Prinsipnya, "membuat api unggun dengan benar-benar menyala, mematikan api unggun dengan benar-benar padam." Semoga info ini membantu untuk keselamatan hutan dan juga para petualang!