Percandian Arjuna Dataran Tinggi Dieng. Dataran Tinggi Dieng, merupakan salah satu tempat wisata yang menarik. Selain Gunung Prau yang menawarkan keindahan sunrise, Dieng juga menawarkan wisata sejarah, berupa area candi Hindu beraliran Siwa yang dikenal dengan Kompleks Percandian Arjuna.
Di Kompleks berketinggian 2.000 mdpl ini terdapat Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa dan Candi Sembadra. Sedangkan di depan Candi Arjuna terdapat Candi Semar. Bukan semata-mata tentang nilai sejarah, lokasi percandian ini dikelilingi hamparan pemandangan perbukitan yang sangat menawan.
Di Kompleks berketinggian 2.000 mdpl ini terdapat Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa dan Candi Sembadra. Sedangkan di depan Candi Arjuna terdapat Candi Semar. Bukan semata-mata tentang nilai sejarah, lokasi percandian ini dikelilingi hamparan pemandangan perbukitan yang sangat menawan.
Kompleks Percandian Arjuna terletak di Desa Dieng Kulon, Dataran Tinggi Dieng,Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah Indonesia. Untuk menuju ke tempat wisata percandian Arjuna hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dari pintu masuk Dataran Tinggi Dieng.
Wisatawan yang datang akan dikenakan tiket masuk ke Candi Arjuna dan Kawah Sikidang, jadi lebih baik mengunjungi Candi Arjuna beserta Kawah Sikidang yang sudah satu paket. Jalan paving yang sudah tertata rapi memanjang hingga ke lokasi kompleks candi dengan luas sekitar 1,8 x 0,8 km2.
Wisatawan yang datang akan dikenakan tiket masuk ke Candi Arjuna dan Kawah Sikidang, jadi lebih baik mengunjungi Candi Arjuna beserta Kawah Sikidang yang sudah satu paket. Jalan paving yang sudah tertata rapi memanjang hingga ke lokasi kompleks candi dengan luas sekitar 1,8 x 0,8 km2.
Tempat wisata Percandian Arjuna Dieng dibangun sekitar abad 7-8 masehi. Candi Arjuna, Candi Puntadewa dan Candi Sembadra merupakan candi yang dibuat untuk menyembah Dewa Syiwa. Sedangkan Candi Srikandi dibangun untuk menyembah tiga trimurti (Syiwa, Brahma dan Wisnu).
Kompleks Candi Arjuna pertama ditemukan oleh Theodore Van Elf pada abad 18 dengan kondisi tergenang air. Penyelamatan kompleks candi dilakukan oleh HC Cornelius-berkebangsaan Inggris, 40 tahun sesudah candi ini ditemukan dan kemudian dilanjutkan oleh J Van Kirnberger yang berkebangsaan Belanda.
Candi di kawasan Dieng terbagi dalam 3 kelompok:
1. Kelompok Arjuna
Kelompok Arjuna terletak di tengah kawasan yang terdiri atas 4 candi yang berderet menghadap ke barat kecuali candi Semar yang menghadap ke arah Candi Arjuna. Candi Arjuna berada di ujung selatan, kemudian di sebelah utaranya Candi Srikandi, Candi Sembadra dan Candi Puntadewa. Di depan Candi Arjuna terdapat Candi Semar.
2. Kelompok Gatotkaca
Kelompok Gatotkaca terdiri dari 5 Candi yaitu Candi Gatotkaca, Candi Setyaki, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Petruk dan Candi Gareng. Candi Gatutkaca masih nampak utuh dibanding keempat candi lainnya yang berupa reruntuhan.
3. Kelompok Dwarawati
Kelompok Dwarawati terdiri atas 4 candi yaitu Candi Dwarawati, Candi Abiyasa, Candi Pandu dan Candi Margasari. Candi Dwarawati adalah candi yang masih utuh meski puncak atap tidak tersisa. Bentuk Candi Dwarawati mirip dengan Candi Gatutkaca.
4. Candi Bima
Candi Bima terletak di atas bukit dan merupakan candi terbesar di antara kumpulan Candi Dieng. Candi Bima adalah satu-satunya candi yang mempunyai kudu berjumlah 24. Kudu adalah lengkung seperti tapal kuda yang diisi wajah dewa sebagai lambang face of glory, karenanya kudu ditempatkan di atap candi. Di India, kudu tidak hanya diisi wajah dewa tetapi wajah raksasa yang disebut kirtimukha sebagai penolak bala.
Arsitektur candi-candi di Dieng mengalami perkembangan dari pengaruh India ke arah ciri lokal. Candi Arjuna dan Bima memiliki gaya India yang kental. Candi-candi lain secara bertahap menunjukkan ciri lokalnya, ditandai dengan perkembangan relung dan menara atap. Gaya lokal Dieng ditemukan di Candi Gatutkaca yang menara atapnya disatukan dengan struktur bangunannya.
Berbeda dengan candi yang lain, anda tidak akan menemukan arca yang biasanya menghiasi bangunan candi. Arca-arca di kompleks ini disimpan di Museum Kaliasa sementara yang lainnya sudah hilang.
Kompleks Candi Arjuna di Dataran Tinggi Dieng biasa digunakan untuk pelaksanaan Galungan dan kadang digunakan juga untuk pelaksanaan ruwatan anak gimbal. Selain menyimpan cerita sejarah yang menarik, tempat wisata Percandian Arjuna juga sangat nyaman untuk bersantai.