Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Jawa dengan ketinggian 3.676 mdpl. Selain untuk pendakian para pendaki yang ingin menggapai puncak abadi para dewa, Gunung Semeru juga menjadi tujuan bagi penikmat alam. Keindahan pegunungan mulai dari hutan, savana dan danau nya kini menjadi tujuan utama selain puncak Mahameru.
Terdapat beberapa danau di area Pegunungan Bromo Tengger Semeru yang selalu menjadi tujuan penikmat alam. Namun ada juga danau yang dilarang untuk dijamah.
Berikut adalah danau-danau yang ada di sekitar Gunung Semeru :
1. Ranu Pani
Ranu Pani berada di Desa Ranu Pani yang merupakan desa terakhir sebelum Gunung Semeru. Disini jugalah pendaki bisa mendapatkan jasa guide dan porter untuk pendakian ke Gunung Semeru. Baca : Pendakian Gunung Semeru 3.676 mdpl via Ranu Pane.
Danau ini terletak di ketinggian 2.100 mdpl dengan luas sekitar 0,75 Ha dari luas awal 1 Ha lebih dan menyusut karena laju sedimentasi. Meningkatnya kerusakan lingkungan akibat ulah manusia, luas dan kedalaman Ranu Pani juga mengalami penyusutan.
Sebelum memulai pendakian, pendaki akan melewati Ranu Pani dan Ranu Regulo. Meski ada vila dan pondok penginapan, bermalam di dalam tenda di sekitar Ranu Pani cukup menawan. Suasana alam yang tenang dan hawa dingin akan menemani hingga tampak pemandangan kabut pagi hari bercampur dengan hijaunya permukaan telaga yang dikelilingi padang rumput.
2. Ranu Regulo
Ranu Regulo merupakan objek wisata danau alami di dekat Ranu Rani dan berjarak sekitar 500 meter. Pemandangan perbukitan mengelilingi danau jernih ini. Selain Ranu Pani, Ranu Regulo adalah tempat yang cocok untuk bermalam tanpa harus capek mendaki ke Ranu Kumbolo. Lahan kosong yang ada di sekitar danau bisa digunakan untuk camp.
Ada sebuah dermaga tanpa kapal di Ranu Regulo. Suasana tenang yang jauh dari keramaian, hijaunya pemandangan sekitar dengan bertenggernya burung-burung liar di pepohonan dengan latar belakang Gunung Semeru akan menambah daya tarik Ranu Regulo.
Ranu Regulo bisa diakses dari Gunung Bromo dengan menyeberangi pasir berbisik dan bukit teletubbies, kemudian naik menuju Ranu Pani dan tinggal menyusuri jalan paving menuju Ranu Regulo yang bisa ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit.
3. Ranu Kumbolo
Surganya Gunung Semeru. Itulah sebutan Ranu Kumbolo di kalangan pendaki. Danau Ranu Kumbolo merupakan tempat bermalam favorit yang terletak di bawah pos 4 pendakian Gunung Semeru dengan ketinggian 2.400 mdpl dan bisa ditempuh selama 4 jam pendakian normal dari Ranu Pane. Baca : Ranu Kumbolo, Surga yang (tak) Dirindukan.
Selain menyediakan air melimpah bagi para pendaki Gunung Semeru, Ranu Kumbolo adalah tempat favorit untuk menikmati sunrise. Saat ketika matahari mulai terbit di antara dua bukit hijau dan sinarnya membias pada air telaga, itu adalah saat yang ditunggu para pecinta alam yang bermalam di Ranu Kumbolo, apalagi ketika kabut turun berpadu dengan air danau.
Pendaki bisa menikmati pemandangan danau dari atas "bukit cinta", karena semakin tinggi, pemandangan tampak semakin indah. Suhu di Ranu Kumbolo bisa mencapai minus nol derajat. Kadang kabut akan berubah menjadi butiran es, jadi perlu diperhatikan kelengkapan ketika memutuskan bermalam di Ranu Kumbolo.
Pendaki bisa menikmati pemandangan danau dari atas "bukit cinta", karena semakin tinggi, pemandangan tampak semakin indah. Suhu di Ranu Kumbolo bisa mencapai minus nol derajat. Kadang kabut akan berubah menjadi butiran es, jadi perlu diperhatikan kelengkapan ketika memutuskan bermalam di Ranu Kumbolo.
4. Ranu Tompe
Ranu Tompe lebih tidak dikenal dibandingkan tiga danau diatas. Warga setempat menyebut Ranu Tompe sebagai Ranu Lus karena kepercayaan warga sekitar kalau tempat ini adalah kerajaan para lelembut.
Ranu Tompe berada di ketinggian 1.733 mdpl dengan luas 0,7 Ha. Karena letaknya jauh dari akses manusia (diketahui dari peta kawasan dan citra satelit), masyarakat sekitar enggan menjamah danau ini. Ranu Tompe memiliki keanekaragaman hayati yang banyak dan penting, untuk itulah pihak TNBTS tidak membuka jalur untuk menuju ke Ranu Tompe dan hanya memberi akses untuk tujuan penelitian dengan ijin khusus.
5. Ranu Darungan
Ranu Darungan atau Ranu Lingga Rekisi terletak di Dusun Darungan, Desa pronojiwo, Kec. Pronojiwo, Kab. Lumajang. Masih berada di kawasan hutan TNBTS dengan keunikan tersendiri yaitu bisa mengering dan berair sesuka hatinya. Pada suatu waktu air di danau bisa mengering hingga hampir seluruh dasar danau tampak. Pada waktu yang lain berubah menjadi danau yang sangat indah.
Ranu Darungan berada di ketinggian 830 mdpl dengan luas 0,25 Ha. Ranu Darungan dikelilingi tebing, hutan yang menjadi rumah satwa-satwa liar. Danau buatan ini diperkirakan dibangun Kolonial Belanda untuk konservasi. Meski dibuka untuk umum namun jarang dikunjungi karena medan yang cukup sulit.
6. Ranu Kuning
Ranu Kuning berada di ketinggian 1.490 mdpl dengan luas 802 m2(2009) dan menyusut menjadi 460 m2 pada akhir 2019. Danau ini berada di sebuah cekungan di daerah aliran air atau lahar dari puncak Semeru. Jadi layaknya danau musiman, saat musim hujan akan semakin luas.
Ranu Kuning diketahui lewat satelit dan cerita warga sekitar meski tidak banyak warga sekitar yang pernah ke Ranu Kuning. Menurut cerita warga, Ranu Kuning adalah danau yang terbentuk karena air hujan. Kabarnya, Ranu Kuning tak berbeda dengan Ranu Tompe yang letaknya jauh dari jalur pendakian dengan akses yang cukup sulit.
Dari enam danau di Gunung Semeru, hanya Ranu Kuning dan Ranu Tompe yang keberadaannya pernah disembunyikan sebelumnya. Selain itu, kedua ranu tersebut tidak bisa dikunjungi sembarangan orang karena harus memiliki simaksi khusus dengan tujuan yang jelas.
Itu adalah 6 Danau yang berada di sekitar Gunung Semeru, lebih tepatnya di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Walaupun letaknya berbeda, namun peraturan harus tetap ditaati untuk tidak berenang dan tetap menjaga kawasan agar tetap bersih. Selamat Berekplorasi !