Penangkaran Rusa Maliran. Ada bermacam rusa asli Indonesia seperti rusa bawean, rusa sambar, rusa menjangan dan rusa timor. Rusa timor atau rusa jawa adalah rusa endemik di Jawa, Bali, Timor dengan berbagai sub spesies yang tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia.
Untuk melihat rusa-rusa endemik yang jumlahnya semakin berkurang karena perburuan ini tidak mudah bagi penggiat alam yang terbiasa berkelana ke hutan, tapi sangat mudah untuk masyarakat di perkotaan lainnya. Populasi rusa endemik yang semakin berkurang'pun sedikit diatasi dengan adanya penangkaran rusa, salah satunya Penangkaran Rusa Maliran.
Kebun binatang dan taman safari mungkin lebih mengasyikkan karena bisa melihat berbagai jenis satwa Indonesia yang sengaja 'dikurung' untuk dipertontonkan maupun sebagai edukasi. Beberapa satwa mungkin tampak baik-baik saja dan bahagia meski ada beberapa kasus kematian hewan karena kurangnya perawatan sekaligus karena tidak bisa adaptasi dengan lingkungan yang ada.
Hal ini bisa menjadi faktor yang menghambat perkembangbiakan hewan. Berbeda dengan penangkaran, yang bertujuan untuk mengembangbiakkan satwa di habitat aslinya. Wah... tentu disini para hewan lebih "bahagia".
Penangkaran Rusa Maliran berada di Kawasan Hutan Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Rutenya sangat mudah jika diakses dari Kota Blitar maupun Kediri. Dari Blitar ikuti rute ke Srengat dan ke arah Kediri. Setelah di area Kacamatan Ponggok, gerbang lokasi tempat wisata Penangkaran Rusa Maliran ada tepat di samping kanan jalan. Ikuti jalan hingga sampai ke lokasi penangkaran.
Hal ini bisa menjadi faktor yang menghambat perkembangbiakan hewan. Berbeda dengan penangkaran, yang bertujuan untuk mengembangbiakkan satwa di habitat aslinya. Wah... tentu disini para hewan lebih "bahagia".
Penangkaran Rusa Maliran berada di Kawasan Hutan Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Rutenya sangat mudah jika diakses dari Kota Blitar maupun Kediri. Dari Blitar ikuti rute ke Srengat dan ke arah Kediri. Setelah di area Kacamatan Ponggok, gerbang lokasi tempat wisata Penangkaran Rusa Maliran ada tepat di samping kanan jalan. Ikuti jalan hingga sampai ke lokasi penangkaran.
Lokasi yang berada di kawasan hutan Maliran, mungkin membuat lokasi penangkaran ini tidak mendapat cukup perhatian dari pemerintah setempat. Lokasi wisata penangkaran wisata tampak seperti menyisakan masa kejayaan dengan tidak terawatnya beberapa fasilitas yang ada di sana.
Kawasan yang dulunya berupa hutan pangkas dan persemaian, kini dihuni sekitar 200 ekor rusa jawa yang dibatasi pagar kawat dengan area yang luas dan teduh.
Pohon mahoni yang dulu ada di lokasi penangkaran sudah ditebang karena banyaknya rusa mati karena memakan daun-daun gugur pohon mahoni. Sehingga, sehari dibutuhkan sekitar 3 gerobak makanan hijau berupa rumput kering dan makanan tambahan berupa kangkung kering dan kulit dalam kedelai.
Dalam area yang luas, ada area yang lapang sebagai pintu masuk kawasan, dimana bisa dilihat rusa-rusa berkumpul. Dilain sisi, ada tempat berteduh untuk rusa-rusa sekaligus area semak-semak yang rapat. Semak-semak memang dibiarkan hidup sebagai cara agar rusa bisa beradaptasi.
Selain itu, dengan adanya semak-semak, perkembangbiakan rusa juga semakin meningkat sekitar 40%. Maing-masing rusa diberi nomor pada telinganya sebagai tanda. Hal ini untuk memudahkan perhitungan populasi rusa setiap tahun yang pada tahun 2015 meningkat dari 99 ekor menjadi 137 ekor.
Meski lokasi yang belum kembali menarik, mengunjungi rusa-rusa ini bisa menjadi kesenangan tersendiri bagi pengunjung lokasi penangkaran. Sensasi memberi makan rusa sampai mendengar bagaimana rusa-rusa berinteraksi, cukup menarik dan menyenangkan.
Menikmati area yang teduh sambil menyaksikan rusa-rusa endemik yang berjumlah ratusan berkeliaran di habitatnya, tentu sangat menarik daripada menyaksikannya di kebun binatang.
Pohon mahoni yang dulu ada di lokasi penangkaran sudah ditebang karena banyaknya rusa mati karena memakan daun-daun gugur pohon mahoni. Sehingga, sehari dibutuhkan sekitar 3 gerobak makanan hijau berupa rumput kering dan makanan tambahan berupa kangkung kering dan kulit dalam kedelai.
Rusa Endemik Jawa |
Selain itu, dengan adanya semak-semak, perkembangbiakan rusa juga semakin meningkat sekitar 40%. Maing-masing rusa diberi nomor pada telinganya sebagai tanda. Hal ini untuk memudahkan perhitungan populasi rusa setiap tahun yang pada tahun 2015 meningkat dari 99 ekor menjadi 137 ekor.
Meski lokasi yang belum kembali menarik, mengunjungi rusa-rusa ini bisa menjadi kesenangan tersendiri bagi pengunjung lokasi penangkaran. Sensasi memberi makan rusa sampai mendengar bagaimana rusa-rusa berinteraksi, cukup menarik dan menyenangkan.
Menikmati area yang teduh sambil menyaksikan rusa-rusa endemik yang berjumlah ratusan berkeliaran di habitatnya, tentu sangat menarik daripada menyaksikannya di kebun binatang.