Telaga Sarangan Magetan. Salah satu cara mencari tempat sejuk adalah dengan pergi ke daerah pegunungan. Daerah pegunungan tidak selalu identik dengan kegiatan pendakian gunung, apalagi jika di kaki gunung sudah terpampang danau cantik dengan pemandangan menawan.
Ya... itulah Telaga Sarangan. Berada tepat di kaki Gunung Lawu, nama tempat wisata ini sangat familiar di kalangan wisatawan maupun pendaki gunung. Selain menawarkan keindahan telaga, hawa sejuk mampu mengundang wisatawan maupun para pecinta alam untuk menikmati pesona alamnya yang tenang dan terkesan mistis.
Ya... itulah Telaga Sarangan. Berada tepat di kaki Gunung Lawu, nama tempat wisata ini sangat familiar di kalangan wisatawan maupun pendaki gunung. Selain menawarkan keindahan telaga, hawa sejuk mampu mengundang wisatawan maupun para pecinta alam untuk menikmati pesona alamnya yang tenang dan terkesan mistis.
Telaga Sarangan Magetan |
Telaga Sarangan atau Telaga Pasir berada di Kecamatan Plosoan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Indonesia. Berjarak sekitar 16 kilometer ke arah barat pusat kota Magetan, 5 kilometer dari Tawangmangu dan berada tepat di kaki Gunung Lawu.
Tempat wisata Telaga Sarangan Magetan berada di ketinggian 1.200 mdpl dengan luas sekitar 30 Ha dengan kedalaman sekitar 28 meter. Sebagai wisata andalan Kabupaten Magetan, objek wisata Sarangan terus dikembangkan dan banyak destinasi wisata yang ditawarkan, salah satunya adalah Telaga Sarangan.
Asal Usul Telaga Sarangan Magetan
Di
sisi telaga, nama Telaga Sarangan ditandai dengan adanya 2 patung naga
yang berhadap-hadapan. Tanya kenapa?
Magetan Sarangan, Lake to Remember |
Dua patung naga adalah simbol dari
cerita mistis Telaga Sarangan Magetan yang sudah diyakini penduduk
setempat. Konon, sebelum menjadi telaga, wilayah ini adalah daratan
subur. Ada sepasang suami istri yang sudah renta dan menyambung hidup
dengan bercocok tanam.
Ketika sang kakek hendak menebang pohon di hutan, dia menemukan sebuah telur di dekat pohon yang hendak ditebangnya. Dia tidak jadi menebang pohon dan membawa telur ke rumah untuk dimasak, kemudian disantap berdua.
Ketika sang kakek hendak menebang pohon di hutan, dia menemukan sebuah telur di dekat pohon yang hendak ditebangnya. Dia tidak jadi menebang pohon dan membawa telur ke rumah untuk dimasak, kemudian disantap berdua.
Sang
kakek kembali ke hutan untuk menebang pohon, tapi dia merasakan panas
di sekujur tubuhnya, dia pun berguling-guling kepanasan dan berubah
menjadi naga. Sang nenek juga demikian, dia mencari suaminya karena
tubuhnya mulai panas. Sang nenek kaget melihat naga berguling-guling di
tanah sebelum akhirnya dia pun juga menjadi naga.
Dua naga yang berguling-guling menimbulkan gesekan yang membuat cekungan besar hingga memancarkan sumber air alami yang akhirnya menjadi Telaga Sarangan.
Dua naga yang berguling-guling menimbulkan gesekan yang membuat cekungan besar hingga memancarkan sumber air alami yang akhirnya menjadi Telaga Sarangan.
Wisata Telaga Sarangan Magetan
Secara umum, ada beberapa destinasi wisata Sarangan yang bisa dikunjungi yaitu:
- Air Terjun Tirtosari
- Air Terjun Pundak Kiwo
- Bumi Perkemahan Sarangan
- Telaga Sarangan
- Telaga Wahyu
- Kebun Buah Strawberry
- Taman Sarangan
- Desa Wisata Singolangu
- Bumi Perkemahan Mojosemi
- Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu
Berada di ketinggian diatas 1.000 mdpl membuat Telaga Sarangan memiliki hawa khas pegunungan yang segar, sejuk dan tenang. Di samping kios-kios cinderamata yang berjajar rapi, menikmati indahnya telaga yang tenang akan menjadi hal wajib bagi siapapun yang berkunjung ke Telaga Sarangan.
Jika bosan duduk diam di sisi telaga, ada berbagai alternatif yang bisa dilakukan untuk menikmati indahnya Telaga Sarangan secara utuh yaitu dengan berkuda, mengendarai perahu boat atau mengendarai sepeda air.
Telaga Sarangan |
Berkuda mengitari Telaga Sarangan bukanlah kegiatan yang mainstream, tapi kegiatan yang sangat menarik. Untuk penyuka adrenalin, menaiki perahu boat bisa menjadi alternatif. Perahu boat akan mengantar berkeliling Telaga Sarangan bersensasi ala laut lepas.
Bergejolak dengan air tenang dan melikuk cepat di area seluas 30 Hektar tentu menjadi hal yang menarik bukan?. Jangan kuatir, perahu boat akan 'dilengkapi' dengan pengemudi handal semi pembalap yang akan membuat penumpangnya merasa deg-deg'an bahagia.
Berkeliling dengan perahu boat terlalu mempercepat waktu menikmati Telaga Sarangan yang eksotis?, mungkin sepeda air bisa menjadi pilihan selanjutnya. Sepeda air atau yang 'eksis' disebut perahu bebek bisa menjadi alternatif bagi yang ingin menikmati telaga dengan lebih kalem dan romantis. Namun, mengayuh sepeda air di area luas pastinya akan menguras banyak tenaga. Jadi, jangan lupa membawa makanan kecil jika menikmati telaga dengan sepeda air.
Wahana Sepeda Air |
Suasana Telaga Sarangan yang tenang akan semakin romantis ketika kabut mulai turun dan menghiasi permukaan air telaga. Kabut yang mulai menutup pemandangan puncak Gunung Lawu, perlahan turun menghiasi permukaan telaga yang tenang diikuti dengan hawa dingin khas pegunungan, seakan-akan menunjukkan sisi mistisnya.
Saat seperti ini, menikmati minuman hangat sembari bercengkerama di sisi telaga merupakan momen special sebagai penutup waktu wisata yang tepat.
Banyaknya destinasi wisata yang bisa dikunjungi tentu kurang cukup bila dinikmati dalam waktu sehari saja. Sebelum merasakan dinginnya kabut telaga, berwisata di Telaga Sarangan Magetan sepertinya memang kurang lengkap. Tak heran banyak penginapan yang tersedia di sekitar tempat wisata Sarangan.
Berbagai fasilitas penunjang seperti lokasi parkir yang luas, beberapa rumah makan, tempat bermain, tempat ibadah, telepon umum, taman dan kamar mandi umum sudah tersedia dengan sangat baik.
Jajaran Kios-kios Cinderamata |
Hal mistis dari Telaga Sarangan tidak hanya dilihat dari kabut yang turun dari puncak Gunung Lawu. Ketika waktu-waktu tertentu ada ritual tahunan yang biasa dilakukan penduduk sekitar di Telaga Sarangan yaitu Labuh Sesaji dan Ledug Sura.
Ritual labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, sebagai bentuk ucapan syukur kepada Sang Pencipta atas berkah yang diberikan. Sedangkan Ledug Sura dilakukan saat 1 Muharram. Berkunjung ketika diadakan Ritual labuh sasaji tentu akan menjadi pengalaman adat budaya yang mengesankan.
Anda wisatawan?, bercengkrama lah di depan kabut tipis Telaga Sarangan. Atau anda pendaki gunung?, mampirlah ke Telaga Sarangan untuk melepas lelah dari Pendakian Gunung Lawu yang panjang. Magetan Sarangan, Lake to Remember.
Ritual labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, sebagai bentuk ucapan syukur kepada Sang Pencipta atas berkah yang diberikan. Sedangkan Ledug Sura dilakukan saat 1 Muharram. Berkunjung ketika diadakan Ritual labuh sasaji tentu akan menjadi pengalaman adat budaya yang mengesankan.
Anda wisatawan?, bercengkrama lah di depan kabut tipis Telaga Sarangan. Atau anda pendaki gunung?, mampirlah ke Telaga Sarangan untuk melepas lelah dari Pendakian Gunung Lawu yang panjang. Magetan Sarangan, Lake to Remember.
Tips Berwisata ke Telaga Sarangan Magetan :
- Waktu yang baik untuk mengunjungi Telaga Sarangan Magetan adalah pagi hari.
- Setelah siang hari, biasanya kabut turun dan pemandangan Gunung Lawu tidak tampak. Berkunjunglah sebelum sore.
- Mintalah pemandu untuk mendampingi ketika berkuda maupun menaiki
- perahu boat.
- Penumpang maksimal perahu boat adalah 5 orang termasuk pengemudi.
- Bawalah pakaian tebal untuk melindungi dari cuaca dingin yang berkabut.