Tips Melakukan Pendakian di Masa Haid. Waktu perjalanan anda bersamaan dengan masa haid? Terdengar
seperti bencana. Haid merupakan hal alami yang dialami wanita pada
tanggal tertentu yang ditandai dengan perubahan suasana hati, kram,
gelisah, tidak nyaman dan berdarah.
Tentu sangat merepotkan jika seorang wanita petualang mengalami haid ketika berada di alam bebas, ketika setiap waktu memeriksa keadaan haid yang pastinya sangat membosankan.
Mungkin kebahagiaan terbesar adalah tetap kering sepanjang hari. Lalu bagaimana jika akan melakukan aktivitas di masa haid?, apakah perjalanan harus dibatalkan?.
Tentu sangat merepotkan jika seorang wanita petualang mengalami haid ketika berada di alam bebas, ketika setiap waktu memeriksa keadaan haid yang pastinya sangat membosankan.
Mungkin kebahagiaan terbesar adalah tetap kering sepanjang hari. Lalu bagaimana jika akan melakukan aktivitas di masa haid?, apakah perjalanan harus dibatalkan?.
Haid
adalah realitas yang terjadi pada kaum wanita dalam setiap bulan. Kebanyakan untuk kaum wanita, hal ini akan
membuatnya menjadi tabu. Berkelompok dengan beberapa kaum pria dalam
sebuah perjalanan pasti terasa 'tidak nyaman', karena waktu haid adalah hal yang
sangat tidak menyenangkan. Tapi apa anda harus malu untuk sesuatu yang
wajar?, sehingga hal ini akan merusak perjalanan?.
Siapapun wanita petualang pasti menginginkan perjalanan yang normal dan menyenangkan. Maju mundur waktu haid kadang juga tidak bisa diprediksi. Persiapan untuk perjalanan dalam masa haid perlu dilakukan secara matang.
Berikut adalah beberapa tips melakukan kegiatan alam bebas, khususnya pendakian gunung di masa haid :
Siapapun wanita petualang pasti menginginkan perjalanan yang normal dan menyenangkan. Maju mundur waktu haid kadang juga tidak bisa diprediksi. Persiapan untuk perjalanan dalam masa haid perlu dilakukan secara matang.
Berikut adalah beberapa tips melakukan kegiatan alam bebas, khususnya pendakian gunung di masa haid :
1. Bawalah Suplemen dan Pereda Nyeri
Ketika haid, wanita akan kehilangan darah sekaligus zat besi yang akan berpengaruh pada metabolisme tubuh dan ini membuat lebih rentan kelelahan. Bawalah suplemen untuk menjaga kebugaran dan juga pereda nyeri. Mempersiapkan pereda nyeri ketika hendak melakukan perjalanan di masa haid bisa mengantisipasi kram perut.
Banyak suplemen yang bisa untuk mengatasi nyeri haid berlebih seperti teh herbal, vitamin B6, B1 dan vitamin E yang bisa mengurangi nyeri haid secara efektif. Bisa juga membawa minyak aromaterapi mawar, lavender, cengkeh dan kayu manis untuk dioleskan pada area yang kram.
2. Jangan Malu
Pria tentu mengerti tentang haid dan pemimpin perjalanan telah diberitahu dan dilatih untuk menghadapi situasi seperti ini. Setiap pria tentu akan mengerti tentang hal ini dan dia tidak akan menjauh, tetapi akan tetap peduli. Jika ragu, berbicaralah dan meminta solusi.
Solusi pertama pasti adalah membatalkan pendakian atau tidak direkomendasikan ikut dalam kegiatan pendakian. Namun, bagaimana jika haid datang saat ada di alam bebas?. Hmmm.... tidak mungkin jika harus balik turun secepat kilat.
Tetaplah tenang dan memberitahu teman setim karena mereka pasti mengerti, meski ada beberapa yang akan nggrundel di hati dan menyalahkan karena tidak bisa menghitung periode haid yang tepat.
3. Tetaplah Terhidrasi
Berada di alam bebas pegunungan tentu membutuhkan banyak air. Namun untuk masa haid, tentu membutuhkan lebih banyak air. Beristirahatlah jika lelah, jangan terlalu memaksakan diri dengan kemampuan fisik dan tetaplah terhidrasi. Buatlah perjalanan menjadi se'enjoy mungkin.
Disarankan saat haid sering minum dengan jumlah banyak agar sering buang air kecil. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran kuman dari darah haid ke lubang kandung kemih (tempat urin).
Dengan sering buang air kecil, bakteri tidak menumpuk di area intim saat sedang menstruasi. Terlebih, penumpukan kuman di saat menstruasi lebih cepat terjadi.
Dengan sering buang air kecil, bakteri tidak menumpuk di area intim saat sedang menstruasi. Terlebih, penumpukan kuman di saat menstruasi lebih cepat terjadi.
4. Menjaga Kebersihan
Agar bakteri tidak menumpuk saat menstruasi, jagalah kebersihan yang layak. Bawalah pembalut yang cukup dan menggantinya secara berkala untuk mencegah proliferasi kuman, hand sanitizer, serta pakaian yang cukup. Pastikan kebersihan tidak terganggu dalam kondisi apapun.
Berenang di sebuah danau gunung bukan pilihan yang tepat untuk membasuh keringat dan kotoran dari aktivitas hiking, mengingat danau merupakan sumber air melimpah bagi para pendaki. Bawalah tisu basah wangi sebanyak-banyaknya. Menggunakan tisu basah bisa membersihkan apapun yang diperlukan.
5. Buang Pembalut Dengan Benar
Jangan meninggalkan pembalut di sekitar alam karena akan mencemari lingkungan. Membawa turun sampah haid tentu membuat hidung 'menggeliat' ngeri dengan bau yang akan menjadi bayang-bayang setiap waktu, apalagi jika perjalanan masih berakhir dalam waktu beberapa hari. Hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk meninggalkan sampah di alam.
Bawalah ziplock - plastik kemasan yang ada clip'nya dan biasa digunakan untuk plastik obat. Masukkan bekas pembalut dalam ziplock agar aman dari debu, kuman dan bakteri, sekaligus mencegah bau tersebar keluar.
6. Jauhkan Pikiran Negatif
Perubahan lingkungan, ketinggian dan kegiatan fisik bisa menyebabkan bergesernya masa haid. Haid bisa datang lebih cepat atau lebih lambat. Persiapkan semuanya untuk mengantisipasi haid yang datang mendadak dalam waktu masa haid, tapi anda tidak perlu kuatir berlebihan jika haid tak kunjung datang pada masa 'pastinya'.
Tetap berpikirlah positif meski banyak mitos seperti hewan buas akan mudah mencium bau darah, wanita haid rawan kerasukan, hingga gangguan mistis pada kelompok perjalanan akibat adanya wanita haid dalam kelompok.
Mitos-mitos tersebut akan membuat pikiran terganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan, berakibat adanya sugesti-sugesti negatif yang bisa merugikan diri sendiri maupun kelompok. Tetaplah tenang dan berdoa.
7. Taati Prosedur Pendakian
Secara ilmiah, melakukan kegiatan alam bebas seperti pendakian gunung ketika haid cukup mengganggu kenyamanan pendakian, meski hal ini tetap bisa nyaman dilakukan dengan beberapa hal diatas. Secara adat budaya dan kepercayaan masyarakat setempat, haid benar-benar bisa membatalkan perjalanan anda.
Beberapa
gunung di Indonesia melarang wanita haid untuk mendaki gunung karena
berhubungan dengan hal mistis. Peraturan seperti ini wajib ditaati oleh
semua para pendaki untuk mencegah hal-hal mistis yang mungkin bisa
mengganggu.
Gunung Arjuno dan Gunung Agung adalah contoh gunung yang disakralkan dimana pendaki wanita yang sedang haid dilarang keras melakukan pendakian karena alasan mistis. Carilah info atau bertanyalah pada penduduk sekitar tentang prosedur pendakian sebelum melakukan pendakian jauh-jauh hari.
Gunung Arjuno dan Gunung Agung adalah contoh gunung yang disakralkan dimana pendaki wanita yang sedang haid dilarang keras melakukan pendakian karena alasan mistis. Carilah info atau bertanyalah pada penduduk sekitar tentang prosedur pendakian sebelum melakukan pendakian jauh-jauh hari.
Selain faktor mistis, berkurangnya kondisi fisik, biologis dan emosi yang cenderung labil dari wanita haid, maka sebagian besar pos pendakian gunung melarang wanita haid untuk melakukan pendakian karena dikhawatirkan akan membahayakan diri sendiri.
Pada dasarnya, udara segar pegunungan dan melakukan aktifitas fisik bisa mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan dari kram haid yang menyakitkan. Pereda nyeri dan suplemen juga akan membantu untuk mengatasi kelelahan berkepanjangan sekaligus rasa nyeri. Jika aktivitas fisik membuat kram tak tertahankan, semua ini bisa diselesaikan atau dikonsultasikan sebelumnya dengan dokter.
Dengan tetap berfikir positif dan persiapan matang, trekking dalam masa haid bisa dilakukan dengan nyaman, meski 'nyaman' dalam hal ini adalah ternyaman dari yang tidak nyaman. So, should you do it?