Bukan orang Jepang saja yang memiliki Gunung Fuji (Fujiyama). Di Jawa Timur, sebutan Gunung Fuji yang terkenal dengan bentuk kerucutnya itu dikenal sebagai nama lain dari Gunung Lemongan.
Selain Gunung Argopuro yang penuh misteri di deretan Pegunungan Iyang, ada Gunung Lemongan yang ternyata penuh cerita sejarah. Dikelilingi tiga danau yang menawan, Gunung ini menyajikan pesona alam luar biasa yang pasti menarik minat para petualang.
Selain Gunung Argopuro yang penuh misteri di deretan Pegunungan Iyang, ada Gunung Lemongan yang ternyata penuh cerita sejarah. Dikelilingi tiga danau yang menawan, Gunung ini menyajikan pesona alam luar biasa yang pasti menarik minat para petualang.
Gunung Lemongan terletak di Desa Papringan, Klakah, Lumajang, Jawa Timur. Berada di dua kabupaten yaitu Probolinggo dan Lumajang. Jalur pendakian Gunung Lemongan yang paling populer adalah via Ranu Klakah dan mungkin memang ini jalur satu-satunya yang sudah dikenal masyarakat sekitar.
Transportasi ke Basecamp Gunung Lemongan
Ada beberapa alternatif cara ke basecamp Gunung Lemongan, yaitu :
- Dari arah barat (Surabaya) : Naik Kereta Api tujuan Stasiun Klakah. Kemudian lanjut naik ojek atau angkot menuju ke lokasi basecamp pendakian. Jika naik bus dari Terminal Purabaya tujuan Probolinggo (mampir/oper), lanjut ke Terminal Minak Koncar Lumajang. Kemudian naik angkot ke basecamp.
- Dari arah timur (Banyuwangi/Jember): Naik bus jurusan Surabaya - Terminal Tawang Alun Jember - Terminal Minak Koncar. Lanjut ojek ke basecamp.
Info & Tips :
- Dari Stasiun Klakah bisa naik bus antar kota atau angkot ke Terminal Minak Koncar. Disana dekat dengan Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT), yang terdapat kantor pariwisata yang siap membantu ke lokasi.
- Jika naik bus dari Surabaya harus turun di Terminal Bayuangga Probolinggo, bisa dilanjutkan degan naik bus jurusan Banyuwangi atau angkot jurusan Lumajang dan turun di Terminal Minak Koncar.
- Ojek adalah alternatif yang bisa digunakan untuk ke Gunung Lemongan.
- Jika naik kendaraan pribadi, setelah sampai di Lumajang cari pasar Klakah dan ikuti arah ke Danau Ranu Klakah. Disana ada petunjuk ke Gunung Lemongan.
- Untuk ke basecamp Gunung Lemongan sebaiknya tidak malam hari atau dini hari.
Ketika mendekati danau, sudah ada petunjuk arah yang jelas ke Gunung Lemongan atau Gunung Fuji. Setelah melewati jalanan di tengah hutan terpencil dan perkebunan penduduk, akan tidak di rumah terakhir dan lebih dikenal dengan Pesanggrahan Mbah Citro.
Peta Pendakian Gunung Lemongan via Ranu Klakah
Kendaraan bisa dititipkan di pondok Mbah Citro sekaligus mengurus perijinan pendakian. Di basecamp ini bisa sekalian mengenal berbagai cerita sejarah dari keluarga Mbah Citro (alm) yang dikenal sebagai juru kunci Gunung Lemongan.
Pendakian Gunung Lemongan
Pesanggrahan - Watu Telek
Dari Pesanggrahan, jalur pendakian dimulai dengan melewati sisi belakang pondok, menyusuri perkebunan penduduk dengan jalan setapak yang tidak lebar. Tak jauh dari pondok akan melewati Pesarean Mbah Citro dan istrinya.
Arah jalur pendakian sudah sangat jelas dengan adanya petunjuk arah sederhana. Ketika menemukan pertigaan pertama, tetap pada jalur lurus hingga sampai di Posko Konservasi Laskar Hijau. Di posko ini bisa lapor, istirahat, atau mencari informasi lebih jelas tentang pendakian Gunung Lemongan.
Arah jalur pendakian sudah sangat jelas dengan adanya petunjuk arah sederhana. Ketika menemukan pertigaan pertama, tetap pada jalur lurus hingga sampai di Posko Konservasi Laskar Hijau. Di posko ini bisa lapor, istirahat, atau mencari informasi lebih jelas tentang pendakian Gunung Lemongan.
Setelah keluar perkebunan, jalur akan terbuka dan menampakkan perbukitan dengan ilalangnya yang tinggi, sekaligus menampakkan gagahnya Gunung Lemongan yang benar-benar mirip Gunung Fuji yang menjulang tinggi. Hm.... terasa berada di puncak bayangan Gunung Penanggungan.
 |
| Padang Semak-semak |
Sebelum kembali memasuki hutan, akan melewati Watu Telek atau Watu Keset - area penuh bebatuan hitam yang tersebar. Kemudian trek akan memasuki hutan and let's hiking this Fujiyama !.
Watu Telek - Pos 2
Trek menanjak langsung menyambut ketika memasuki area hutan Gunung Lemongan. Dengan vegetasi yang teduh dan kadang terbuka, lumayan menguras tenaga, terlebih jika siang hari. Sebaiknya gunakan tempat teduh untuk benar-benar istirahat.
Pos 2 - Watu Gede, berupa area lapang di tempat terbuka dengan sebuah batu besar sebagai tanda. Di area ini bisa mendirikan 5-7 tenda ukuran 2/3. Ada beberapa area yang benar-benar datar, ada juga yang miring dan ada yang berbatu , tetapi masih dalam batas wajar.
 |
| Pos 1 - Watu Gede |
Tidak ada sumber air di Watu Gede, bahkan di sepanjang jalur pendakian. Berdasarkan tata tertib pendakian Gunung Lemongan, Watu Gede adalah batas pendirian tenda. Memang di sepanjang jalur hanya Pos Watu Gede ini area datar dan lapang yang strategis untuk camp.
Pos 2 - Pos 3
Pendakian sebenarnya dimulai dari Watu Gede. Gunung Lemongan yang gagah menjulang selalu tampak menantang, jadi bersiaplah mendaki di lereng dengan kemiringan 45 derajat. Trek yang awalnya berupa batuan kecil dengan tanah padat akan berubah menjadi batuan bercampur pasir dengan trek yang lebih menanjak.
Pos 3 - Gerbang, merupakan persimpangan jalur. Kecilnya area ini bisa dimanfaatkan untuk istirahat sejenak setelah menyusuri trek pendakian Gunung Lemongan dari Watu Gede yang tiada datarnya.
 |
| Pos 2 - Gerbang |
Pos 3 - Pos 4
Tanjakan Putus asa akan menyambut selepas Pos 2, so keep your spirit here!. Disini akan melewati jalur pasir berbatu yang cukup panjang, terjal dan tinggi. Anggap saja sedang menuju puncak Gunung Semeru.
Jangan putus asa di tanjakan putus asa!. Trek lumayan terbuka, karena dikelilingi pepohonan hutan yang belum tinggi. Menjelang Pos 4, vegetasi kembali rapat.
Jangan putus asa di tanjakan putus asa!. Trek lumayan terbuka, karena dikelilingi pepohonan hutan yang belum tinggi. Menjelang Pos 4, vegetasi kembali rapat.
 |
| Trek Jalur Pendakian |
Pos 4 - Sumber Guci yang dikenal juga dengan Sumber Tetes, berupa area datar sempit di tengah rimbunnya hutan dengan bonus yang paling berharga bagi pendaki, yaitu air.
Sumber Tetes sering disebut Pos Guci, karena ada guci di bawah batu berlumut yang memang disediakan untuk menampung air dari akar pohon di atasnya. Jika beruntung atau keadaan darurat, kumpulan air tersebut bisa dikonsumsi.
Pos 4 - Puncak
Setelah Pos Guci, vegetasi kembali rapat, tetapi tetap ada area terbuka yang menyuguhkan pemandangan hamparan hijau. Tak hanya itu, tampak juga Ranu Klakah dan Ranu Pakis, hingga Gunung Semeru yang letusannya tiap 20 menit sayup-sayup terdengar jelas.
 |
| Horizon... |
Setelah melewati vegetasi rapat di jalan setapak yang sempit, sebuah batu besar - Watu Kembar, menandakan bahwa puncak tidak lama lagi. Setelah melewati Watu Kembar, tampak kawah kering yang sudah lama beristirahat dan selamat datang di puncak Gunung Lemongan.
Dari puncak Gunung Lemongan tampak Gunung Semeru, Ranu Klakah, Ranu Pakis, Ranu Bedali, Gunung Argopuro dan juga kawah Gunung Lemongan yang lebar menghijau dan cukup dalam, menyerupai kawah Gunung Bromo.
Area puncak yang merupakan bibir kawah ini bisa memuat sekitar 4 tenda isi 2/3 dan 3 tenda isi 3/4. Banyak spot menarik yang bisa dinikmati di puncak yang membuat siapapun enggan turun terlalu cepat.
 |
| Area Puncak Gunung Lemongan |
Puncak sejati Gunung Lemongan ada tepat di seberang kawah, hanya tinggal menyusuri jalur pendakian di sebelah kiri dari puncak. Dari Puncak Sejati bisa lanjut turun menyusuri lembah plasma kemudian ke Puncak Candi. Setelah Puncak Candi, bisa lanjut menyusuri jembatan gondo mayit hingga sampai ke Puncak Tarub.
 |
| Kawah Gunung Lemongan di Depan Puncak Sejati |
Tips Pendakian Gunung Lemongan :
- Usahakan tidak berkendara menuju ke Pesanggrahan Mbah Citro saat pagi atau siang, karena merupakan daerah rawan saat hari gelap.
- Taati peraturan dan tata tertib sebelum memulai pendakian.
- Gunakan Peralatan dan Perlengkapan Mendaki Gunung yang lengkap untuk kenyamanan dan keamanan.
- Siapkan perbekalan yang baik khususnya air, karena tidak ada sumber air melimpah di jalur pendakian. Air di Pos Guci tergantung keberuntungan.
- Bawalah pelindung kepala seperti topi atau payung. Melewati ilalang perbukitan sangat panas jika mendaki di siang hari.
- Jangan sungkan bertanya kepada penduduk sekitar jika bingung menentukan arah. Jalur pendakian Gunung Lemongan di area perkebunan penduduk cukup membingungkan.
- Berhati-hatilah di area padang perbukitan hingga Watu Telek karena banyak jalur yang berlubang.
- Jika tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan lebih baik camp di Watu Gede karena sepanjang jalur mulai Watu Gede sampai puncak, tidak ada lokasi datar yang ideal untuk membangun tenda.
- Berhati-hatilah jika camp di puncak yang merupakan area terbuka. Waspadai angin dan bahaya petir di musim hujan.
- Dari puncak Gunung Lemongan ke Puncak Tarub membutuhkan waktu sekitar 1 hari dan bisa melanjutkan camp di lembah plasma.
- Berhati-hatilah saat berada di trek berpasir yang bercampur kerikil agar tidak terpeleset.
 |
| Cheers... |
Vidio Pendakian Gunung Lemongan via Klakah klik DISINI
Estimasi Waktu Pendakian Gunung Lemongan :
Pesanggrahan - Pos 1 : 1 jam
Pos 1 - Pos 2 : 1 jam
Pos 2 - Pos 3 : 50 menit
Pos 3 - Pos 4 : 1 jam
Pos 4 - Puncak : 1 jam
Puncak Lemongan - Puncak Sejati : 30 menit
Informasi Gunung Lemongan via Klakah :
- Tinggi : 1.676 mdpl
- Tipe : Gunung berapi istirahat
- Wilayah : Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo.
- Kawasan : Pegunungan Iyang
- Letusan Terakhir : 5 - 15 Februari 1898
- Puncak : Puncak Lemongan, Puncak Sejati, Puncak Candi, Puncak Tarub.
- Nama Kawah : Kawah Lemongan
- Sumber Mata Air : Sumber Guci (tergantung alam)
- Camp Ideal : Watu Gede
- Durasi Pendakian Normal : 1 - 2 Hari.
- View Gunung : Gunung Semeru, Ranu Klakah, Ranu Pakis, Ranu Bedali, Gunung Argopuro.
- Wisata Sekitar : Ranu Klakah, Ranu Pakis, Ranu Bedali.
- Lokasi Basecamp Lemongan : Jl. Gunung Puji, Dusun Gn. Kenik, Papringan, Kec. Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Map : Klik Disini)
- Kontak Basecamp Lemongan : 0823 3887 9123 (Pak Kampong)
- Simaksi : Rp.15.000/orang