Siapapun yang pernah berwisata ke Batu, tentu tidak asing dengan Gunung Panderman. Gunung yang menjadi latar belakang kota Batu ini bukan saja ditujukan untuk para pendaki, tetapi juga pecinta wisata alam.
Sekedar berwisata atau hiking ringan di Gunung Panderman bisa menjadi solusi untuk mencari suasana dingin khas kota Batu yang lebih dingin lagi ditambah pemandangan yang menarik. Meski tidak nampak tinggi, memang selalu dibutuhkan tenaga lebih untuk mendaki ikon kota Batu.
Sekedar berwisata atau hiking ringan di Gunung Panderman bisa menjadi solusi untuk mencari suasana dingin khas kota Batu yang lebih dingin lagi ditambah pemandangan yang menarik. Meski tidak nampak tinggi, memang selalu dibutuhkan tenaga lebih untuk mendaki ikon kota Batu.
Gunung Panderman terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Berada di dalam gugusan Pegunungan Putri Tidur bersama Gunung Butak dan Gunung Kawi.
Ada dua jalur Gunung Panderman, yaitu :
Ada dua jalur Gunung Panderman, yaitu :
- Jalur pendakian via Dukuh Toyomerto
- Jalur pendakian via Curah Banteng
Jalur resmi yang biasanya digunakan adalah jalur pendakian via Dukuh Toyomerto, Desa Pesanggrahan, Batu. Sedangkan jalur Curah Banteng merupakan jalur pintas yang cukup menantang, sehingga jarang yang lewat jalur ini kecuali ingin bersusah-susahan.
Transportasi ke Basecamp Dukuh Toyomerto
Ada berbagai alternatif cara ke perijinan pendakian Gunung Panderman :- Dari Malang : Dari Terminal Landungsari naik bus jurusan Malang - Jombang atau Malang - Kediri, turun di Desa Pesanggrahan. Lanjut ojek ke perijinan di Dusun Toyomerto.
- Dari Surabaya : Naik bus dari Terminal Purabaya tujuan Terminal Arjosari Malang. Lanjut angkot tujuan Terminal Landungsari (ADL, AL), lanjut seperti rute di atas.
- Dari Jogja : Naik bus tujuan Surabaya, turun di Terminal Kombang. Lanjut naik bus jurusan Jombang - Malang, turun di Terminal Batu. Lanjut ojek ke perijinan di Dusun Toyomerto.
Info & Tips :
- Jika naik kendaraan pribadi, dari alun-alun Batu ikuti jalan ke arah barat - perempatan ke 2 belok kiri - perempatan belok kanan - masuk gapura Wisata Gunung Panderman.
- Jika turun di Terminal Jombang, usahakan sebelum jam 19.00 agar tidak kehabisan bus tujuan Malang.
- Dari Landungsari bisa ke Terminal Batu dengan angkot warna ungu dengan waktu perjalanan sekitar 30 menit.
- Motor jenis matic tidak diijinkan naik sampai ke basecamp. Motor harus diparkir di parkiran bawah, kemudian lanjut ojek.
- Sampai di parkiran bawah, terus ikuti jalanan aspal yang mulai menanjak curam. Setelah keluar dusun, jalur akan melewati perkebunan penduduk dengan jalan makadam yang tidak terlalu panjang, sebelum akhirnya sampai di basecamp pendakian.
Peta Pendakian Gunung Panderman via Dukuh Toyomerto
Selain tempat registrasi, di basecamp terdapat fasilitas yang lumayan lengkap seperti sebuah gazebo, pos jaga, tempat parkir, toilet umum dan warung.
Pendakian Gunung Panderman
Basecamp - Pos 1
Jalur pendakian langsung mengikuti jalan setapak di depan atau sisi basecamp. Kedua jalur tersebut akan bertemu di persimpangan. Dari basecamp ini bisa melakukan pendakian Gunung Panderman dan pendakian Gunung Butak.
Aliran air bisa ditemui selepas basecamp, karena masih melewati area kebun penduduk. Jalur berupa tanah padat dan cenderung landai. Setelah melewati perkebunan, jalur pendakian akan melipir bukit dengan vegetasi terbuka sampai masuk hutan pinus. Disini jalan setapak mulai menyempit dan time to hiking.
Aliran air bisa ditemui selepas basecamp, karena masih melewati area kebun penduduk. Jalur berupa tanah padat dan cenderung landai. Setelah melewati perkebunan, jalur pendakian akan melipir bukit dengan vegetasi terbuka sampai masuk hutan pinus. Disini jalan setapak mulai menyempit dan time to hiking.
Pos 1 - Latar Ombo, berada di ketinggian 1.600 mdpl. Sesuai namanya, area Pos 1 sangat luas dan bisa menampung banyak tenda. Ada sebuah shelter untuk beristirahat di tengah area.
Pos 1 - Latar Ombo |
Saat malam, pemandangan kota Batu masih tampak di area Pos 1, sehingga lokasi ini cocok untuk camping ceria maupun sekedar ngopi.
Pos 1 - Pos 2
Selepas Pos 1, jalur pendakian Gunung Panderman kembali memasuki vegetasi hutan pinus dengan trek tanah padat. Jika sebelumnya jalur masih melipir bukit, kini jalur benar-benar menanjak ditambah adanya trek bebatuan yang mendominasi ketika mendekati Pos 2.
Pos 2 - Watu Gede, berada di ketinggian 1.730 mdpl. Pos 2 tidak seluas Pos 1, tetapi area di Pos 2 lebih teduh dan sejuk karena area datarnya masih terlindung oleh pepohonan tinggi di sekitarnya. Batu besar yang menandai Pos 2 juga menandai berakhirnya trek bebatuan di jalur pendakian Gunung Panderman.
Pos 2 - Watu Gede |
Pos 2 - Puncak Gunung Panderman
Pendakian Gunung Panderman dilanjutkan dengan tetap mengikuti jalur setapak di tanah padat menembus hutan. Trek masih menanjak dan membutuhkan banyak tenaga, vegetasi selepas Pos 2 tidak terlalu lebat sampai tiba di area terbuka.
Area Puncak Bayangan |
Area terbuka yang menunjukkan pemandangan kota batu, sekaligus gagahnya Gunung Arjuno - Gunung Welirang menandakan bahwa puncak Gunung Panderman sudah dekat.
Area terbuka berada di jalur pendakian dengan kontur agak miring dan lumayan lebar, sehingga bisa untuk istirahat, mengolah logistik ataupun camp. Area terbuka ini bisa disebut Puncak Bayangan. Suasana di puncak Gunung Panderman dan di lokasi tidak jauh berbeda, dengan adanya kera abu-abu.
Area terbuka berada di jalur pendakian dengan kontur agak miring dan lumayan lebar, sehingga bisa untuk istirahat, mengolah logistik ataupun camp. Area terbuka ini bisa disebut Puncak Bayangan. Suasana di puncak Gunung Panderman dan di lokasi tidak jauh berbeda, dengan adanya kera abu-abu.
Kera abu-abu mulai tampak di area Puncak Bayangan, terlebih jika ada logistik yang menggoda iman, kera abu-abu akan mengajak keluarganya untuk ikut ambil bagian dalam mengkonsumsi logistik para pendaki.
Meski area agak miring, pemandangan di Puncak Bayangan terlihat indah saat malam hari. Jadi jika ingin camp, waspadai makhluk lain disekitar. Kera maksudnya..
Meski area agak miring, pemandangan di Puncak Bayangan terlihat indah saat malam hari. Jadi jika ingin camp, waspadai makhluk lain disekitar. Kera maksudnya..
Puncak Bayangan - Puncak Basundara
Selepas Pos Bayangan, pendakian Gunung Panderman dilanjutkan menyusuri lereng terbuka yang masih menampakkan Gunung Arjuno - Gunung Welirang. Jalur akan melewati tepi jurang, menyusuri rimbunan perdu yang hampir membentuk terowongan dan kembali dengan trek tanah padat bercampur akar-akar pohon yang dihuni kera abu-abu.
View Pegunungan Arjuno - Welirang |
Trek ke Puncak Gunung Panderman |
Puncak Gunung Panderman atau Puncak Basundara, berada di ketinggian 2.045 mdpl, berupa area datar, lapang dan terbuka. Puncak ditandai denagn tugu bendera serta patok penanda Puncak Basundara (2.000 mdpl).
Puncak Basundara |
Penghuni Puncak Panderman |
Biasanya area puncak digunakan untuk camp karena areanya luas dan datar. Nah, jika di pos bayangan akan dijumpai kera sekeluarga, di Puncak Basundara akan dijumpai kera abu-abu se-RT.
Kera abu-abu paling banyak menghuni area puncak karena lokasinya strategis, sekaligus banyak logistik dari pendaki yang camp di puncak. Seakan-akan puncak merupakan balai kota bagi para kera ini. Welcome to Planet of the Apes.
Kera abu-abu paling banyak menghuni area puncak karena lokasinya strategis, sekaligus banyak logistik dari pendaki yang camp di puncak. Seakan-akan puncak merupakan balai kota bagi para kera ini. Welcome to Planet of the Apes.
Tips Pendakian Gunung Panderman :
- Ada dua area parkir yaitu parkir bawah dan parkir di basecamp. Jarak keduanya cukup jauh dan jika ingin parkir di basecamp, bawalah kendaraan roda 2 non matic. Motor matic diwajibkan parkir di parkiran bawah untuk keamanan.
- Sebelum sampai di basecamp, jalan berupa makadam dan saat malam sangat gelap, kadang berkabut. Wajib berhati-hati.
- Lengkapi kebutuhan logistik terutama air karena mendekati Pos 1 hingga di puncak tidak ada sumber air.
- Warung di dekat basecamp biasanya hanya buka saat akhir pekan atau hari libur dan tutup di hari biasa. Jika haris biasa, siapkan logistik di kota.
- Dari basecamp ada jalur di sebelah kiri dan kanan warung untuk memulai pendakian. Kedua jalur tersebut akan bertemu di persimpangan. Ikuti jalan yang menanjak.
- Jika camp di Puncak Bayangan atau Puncak Basundara, masukkan logistik ke dalam tenda dengan aman agar tidak berpindah kepemilikan menjadi milik kera abu-abu.
- Kera abu-abu tidak akan mengganggu jika tidak diganggu, so keep enjoying your trip. Tidak masalah jika ingin memberi makan kepada kera se-RT di puncak, asalkan tidak meracuni.
- Jika musim kemarau, jalur pendakian Gunung Panderman cukup berdebu dan sangat panas ketika siang hari, bawalah pelindung kepala +masker.
- Bawalah sampah kembali turun dan jangan melakukan vandalisme di tugu, plakat, watu gede dan dimanapun.
Cheers... |
Estimasi Waktu Pendakian Gunung Panderman :
Basecamp - Pos 1 : 45 menit
Pos 1 - Pos 2 : 1 jam
Pos 3 - Puncak Bayangan : 35 menit
Puncak Bayangan - Puncak Basundara : 15 menit
Informasi Gunung Panderman via Dukuh Toyomerto :
- Tinggi : 2.045 mdpl
- Tipe : Gunung berapi istirahat.
- Wilayah : Kota Batu, Jawa Timur.
- Pengelola : Perum Perhutani Malang.
- Puncak : Puncak Basundara
- Sumber Mata Air : Sebelum Pos 1
- Camp Ideal : Puncak Bayangan
- Durasi Pendakian Normal : 1 hari
- View Gunung : Gunung Arjuno, Gunung Welirang.
- Wisata Sekitar : Air Terjun Coban Rondo, Taman Labirin Coban Rondo, Sumber Pitu, Jatim Park, Museum Angkut, Batu Flower Garden,
- Lokasi Basecamp Dukuh Toyomerto : Srebet, Pesanggrahan, Pesanggrahan, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur (Map : Klik Disini)
- Kontak Basecamp Dukuh Toyomerto : 0852-5793-4541
- Simaksi : Rp.10.000/orang