Kuburan Tana Toraja. Tana Toraja dikenal sebagai salah satu tempat fenomenal dimana terdapat pemakaman unik disana. Tana Toraja merupakan salah satu daya tarik wisata di Indonesia yang masyarakatnya masih mempertahankan gaya hidup khas.
Tana Toraja memang masih begitu kental dengan beragam tradisi unik yang berbeda dari lainnya. Salah satu tradisi yang sangat populer adalah cara masyarakatnya memandang seseorang yang telah meninggal. Budaya leluhur serta keindahan alam yang dimiliki orang Toraja menjadi daya pikat bagi siapapun yang mengunjunginya.
Tana Toraja memang masih begitu kental dengan beragam tradisi unik yang berbeda dari lainnya. Salah satu tradisi yang sangat populer adalah cara masyarakatnya memandang seseorang yang telah meninggal. Budaya leluhur serta keindahan alam yang dimiliki orang Toraja menjadi daya pikat bagi siapapun yang mengunjunginya.
Kuburan Tana Toraja |
Tana Toraja merupakan sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan dan menjadi salah satu tujuan terbaik di Sulawesi Selatan. Terkenal dengan budaya yang masih kental, mengunjungi rumah adat dan mengenal tradisi unik'nya memang tidak boleh dilewatkan begitu saja, terlebih ketika berkunjung ke Sulawesi Selatan.
Adat budaya Tana Toraja juga sudah dikenal di nusantara hingga mancanegara. Hal paling fenomenal di Tana Toraja adalah upacara adat, kuburan batu, hingga kuburan khusus bayi.
Adat budaya Tana Toraja juga sudah dikenal di nusantara hingga mancanegara. Hal paling fenomenal di Tana Toraja adalah upacara adat, kuburan batu, hingga kuburan khusus bayi.
Ya..., di Tana Toraja, orang yang meninggal dimakamkan di gua, batu dan lubang pada tebing dengan menampatkan peti jenasah disana. Sedangkan jika masih bayi, mereka akan dimakamkan pada pohon. Tana Toraja memiliki beberapa kuburan unik yang berbeda dari yang lain, sekaligus bisa dijadikan destinasi wisata adat budaya yang menarik.
Berikut kuburan di Tana Toraja :
1. Kuburan Batu, Desa Lemo
Lemo merupakan kuburan yang dibentuk di dinding bukit dan diperuntukkan untuk bangsawan suku Toraja. Kuburan batu adalah salah satu kuburan yang membutuhkan keahlian khusus yaitu memahat batu untuk membuat lubang di dinding tebing. Lemo diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 dan menjadi makam kepala Suku Toraja.
Kuburan tertua di tempat ini adalah seorang tetua adat bernama Songgi Patalo. Ada lebih dari 70 lubang batu kuno di dindingnya, sekaligus tao tao, patung kayu sebagai representasi dari mereka yang sudah meninggal.
Kuburan tertua di tempat ini adalah seorang tetua adat bernama Songgi Patalo. Ada lebih dari 70 lubang batu kuno di dindingnya, sekaligus tao tao, patung kayu sebagai representasi dari mereka yang sudah meninggal.
Lemo sendiri berarti jeruk, karena pada gua batu terbesarnya bundar menyerupai buah jeruk dan lubang kuburnya seperti membentuk pori-pori buah jeruk. Bagian depan lubang pada dinding ini berfungsi untuk memasukkan jenasah, beberapa ada yang ditutup pintu kayu atau penutup bambu. Selain Lemo, kuburan batu juga bisa ditemukan di Lo'ko Mata dan makam raja-raja Sangalla di Suaya.
2. Kuburan Pohon Passilliran
Mungkin ini adalah kuburan yang tidak ditemui di tempat lain di dunia. Kuburan pohon atau disebut dengan baby grave merupakan kuburah yang dikhususkan untuk bayi yang meninggal dengan syarat dibawah 6 bulan dan belum tumbuh gigi susu, belum bisa jalan serta masih menyusui. Pohon ini adalah pohon Tarra yang sengaja dipilih karena memiliki banyak getah yang dianggap sebagai pengganti susu ibu.
Pemakaman bayu pada pohon Tarra ini disebut Passilliran dan hanya dilakukan oleh masyarakat Toraja penganut Aluk Todolo (kepercayaan terhadap leluhur). Pemakaman ini juga tergantung strata sosial orang tua, sehingga jika anak bangsawan maka mendapat bagian posisi atas. Lubang kubur di pohon Tarra sengaja ditutup dengan ijuk yag tersusun rapi.
3. Kuburan Gua
Jika gua berisi keindahan stalaktit dan stalagmit, maka berbeda dengan gua yang ada di Tana Toraja yang dipenuhi dengan peti-peti mayat dan tengkorak manusia. Kuburan Gua Londa memiliki kedalaman hingga 100 meter dengan suasana yang dipastikan terasa mistis. Baca : Kuburan Londa - Menyusuri Goa Pemakaman Bangsawan Tana Toraja
Di gua yang penuh tengkorak manusia ini, ada sebagian yang sudah berumur ratusan tahun, dan ada beberapa yang baru. Ingat, jangan pernah ambil apapun. Kuburan Gua Tana Toraja bisa dijumpai di Kuburan Londa, Tampang Allo Sangalla, Ke'te Kesu, dan beberapa tempat lain yang mempunyai perbukitan batuan karst.
Di gua yang penuh tengkorak manusia ini, ada sebagian yang sudah berumur ratusan tahun, dan ada beberapa yang baru. Ingat, jangan pernah ambil apapun. Kuburan Gua Tana Toraja bisa dijumpai di Kuburan Londa, Tampang Allo Sangalla, Ke'te Kesu, dan beberapa tempat lain yang mempunyai perbukitan batuan karst.
4. Kuburan Gantung
Kuburan Gantung mungkin terdengar aneh seperti kuburan unik lainnya di Toraja. Pemakaman di kuburan gantung dilakukan dengan memasukkan jenasah ke dalam erong (peti mati tradisional Toraja), kemudian digantung di tebing-tebing batu.
Biasanya, kuburan gantung selalu berdampingan dengan Kuburan Gua. Kuburan Gantung Tana Toraja bisa dijumpai di Kuburan Londa, Kete' Kesu dan Tampangallo. Baca : Kete' Kesu - Adat Budaya dan Kehidupan Orang Mati Tana Toraja
Biasanya, kuburan gantung selalu berdampingan dengan Kuburan Gua. Kuburan Gantung Tana Toraja bisa dijumpai di Kuburan Londa, Kete' Kesu dan Tampangallo. Baca : Kete' Kesu - Adat Budaya dan Kehidupan Orang Mati Tana Toraja
5. Kuburan Patane
Berbeda dengan empat kuburan di Toraja, kuburan Patane merupakan kuburan modern karena dibuat menyerupai rumah tembok dengan berbagai bentuk, seperti box segi empat, bentuk peti mati seperti tongkonan.
Biasanya kuburan Patane lebih dulu dibangun sebelum anggota keluarga meninggal dan satu Patane bisa untuk beberapa anggota keluarga. Kuburan Patane Tana Toraja bisa ditemukan di Kete' Kesu.
Biasanya kuburan Patane lebih dulu dibangun sebelum anggota keluarga meninggal dan satu Patane bisa untuk beberapa anggota keluarga. Kuburan Patane Tana Toraja bisa ditemukan di Kete' Kesu.
Itu adalah 5 kuburan di Tana Toraja yang tentunya tidak akan ditemukan di tempat lain. Tak hanya acara penguburan, tanah yang dijuluki Negerinya Orang Mati yang Hidup ini memiliki tradisi mengganti pakaian mayat yang sudah bertahun - tahun dikubur yang disebut Ma'Nene.
Tradisi ini masih dilakukan di beberapa kampung di Toraja sebagai wujud syukur dan menghargai keluarga yang meninggal. Tradisi ini kdang juga disebut beberapa wisatawan sebagai mayat berjalan.
Tradisi ini masih dilakukan di beberapa kampung di Toraja sebagai wujud syukur dan menghargai keluarga yang meninggal. Tradisi ini kdang juga disebut beberapa wisatawan sebagai mayat berjalan.