Patung Buddha Tidur Mojokerto. Selama ini patung Buddha tidur kerap didengar ada di negeri gajah putih, Thailand. Namun, tidak perlu jauh-jauh ke Thailand untuk melihat arca Buddha tidur yang ternyata juga ada di Indonesia.
Tentunya ada banyak perbedaan, tetapi saat berkunjung ke Jawa Timur, khususnya Mojokerto, berwisata ke Patung Buddha Tidur bisa menjadi pilihan di samping mengunjungi situs-situs sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit. Menariknya lagi, patung Buddha Tidur Mojokerto ini disebut-sebut sebagai patung Buddha terbesar ketiga di Asia Tenggara!.
Tentunya ada banyak perbedaan, tetapi saat berkunjung ke Jawa Timur, khususnya Mojokerto, berwisata ke Patung Buddha Tidur bisa menjadi pilihan di samping mengunjungi situs-situs sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit. Menariknya lagi, patung Buddha Tidur Mojokerto ini disebut-sebut sebagai patung Buddha terbesar ketiga di Asia Tenggara!.
Patung Buddha Tidur berada di kompleks MahaVihara Mojopahit, tepatnya di Jalan Candi Brahu Gang I, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Untuk mencari lokasi Buddha Tidur tidak begitu sulit karena selain rute yang sangat mudah, bisa juga dicari via GPS.
Untuk ke patung Buddha Tidur, dari bypass Mojokerto, ambil jalur Mojokerto - Jombang, ikuti jalur lurus dan ikuti petunjuk arah hingga Desa Bejijong. Di seberang jalan utama sudah ada petunjuk arah untuk ke area wisata patung Buddha Tidur.
Untuk ke patung Buddha Tidur, dari bypass Mojokerto, ambil jalur Mojokerto - Jombang, ikuti jalur lurus dan ikuti petunjuk arah hingga Desa Bejijong. Di seberang jalan utama sudah ada petunjuk arah untuk ke area wisata patung Buddha Tidur.
Tidak hanya di Mojokerto, patung Buddha Tidur di Indonesia juga terdapat di Vihara Buddha Dharma 8 Pho Sat Bogor, Vihara Buddagaya Watugong Semarang, Vihara Dhammadipa Arama Batu dan Vihara Dharma Giri Bali. Beruntung sekali Mojokerto yang selama ini lekat dengan Majapahit, ternyata juga memiliki wisata yang begitu ikonik patung Buddha Tidur.
Berada di tengah perkampungan dan persawahan, lokasi patung Buddha Tidur di Mojokerto ini sangat sejuk dan teduh. Tak jarang ditemui penjaja makanan dan minuman di sekitar area parkir di depan vihara. Memasuki area vihara, terdapat sepasang arca Dwarapala yang tampak menjaga jalan sebelum masuk menuju bangunan utama.
Gedung Sasono Bhakti
Gedung Sasono Bhakti berada di depan pintu masuk vihara. Gaya arsitektur gedung ini cukup unik dan megah, memadukan karya seni gaya Jawa, india dan Tiongkok dengan tembok bercat kuning dan beberapa arca di samping kiri dan kanan seukuran manusia, seakan menyambut pengunjung maupun umat Buddha yang datang.
Gedung ini berfungsi sebagai tempat beribadah umat Buddha, sekaligus tempat mendengarkan ceramah dhammah oleh biksu. Di dalam ruangan ini terdapat tiga altar dewa sesuai aliran Buddha yang ada di Indonesia yaitu Buddha Alvalokitesvarah, Sakyamuni dan Dewi Tara.
Di sebelah kanan Sasono Bhakti terdapat Joglo Genta. Joglo Genta merupakan bangunan kecil seperti gasebo dengan arsitektur jawa yang dimanfaatkan sebagai tempat lonceng.
Miniatur Candi Borobudur
Layaknya di Jatim Park Batu yang penuh dengan berbagai miniatur bangunan bersejarah, MahaVihara Mojopahit juga memiliki miniatur Candi Borobudur yang dikelilingi nuansa asri di sekelilingnya. Miniatur ini diletakkan di atas kolam dan dihiasi relief di sekelilingnya.
Patung Buddha Tidur
Patung Buddha Tidur ada di bagian kiri belakang gedung Sasono Bhakti. Hanya membutuhkan sedikit waktu menyusuri jalan paving di tengah tata taman yang indah dan menarik.
Patung Buddha Tidur dibuat pada tahun 1993 oleh YM Viryanadi Maha Tera, pengrajin patung asal Trowulan. Patung ini memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Ukuran tersebut diakui sebagai salah satu patung Buddha Tidur terbesar ketiga di Asia setelah Thailand dan Nepal, sekaligus menjadi patung Buddha Tidur terbesar di Indonesia.
Patung ini memang dibangun sangat besar berlatar belakang Majapahit yang dulu merupakan kerajaan Besar yang menganut kepercayaan Budha dan Siwa.
Patung ini memang dibangun sangat besar berlatar belakang Majapahit yang dulu merupakan kerajaan Besar yang menganut kepercayaan Budha dan Siwa.
Patung Buddha Tidur Mojokerto merupakan arca yang menggambarkan Buddha Gautama yang sedang berbaring menghadap ke kanan. Posisi tersebut dipercaya merupakan posisi ketika Sang Buddha Gautama meninggalkan dunia memasuki Nirwana. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa posisi tersebut adalah posisi ketika Sang Buddha sedang meditasi.
Seluruh patung Buddha Tidur dicat warna kuning keemasan, melambangkan kemuliaan Sang Buddha. Dibawahnya terdapat relief yang menggambarkan kehidupan Buddha Gautama, yaitu saat Sidharta mendakwahkan ajaran Buddha kepada pengikutnya menjelang wafat. Di bagian belakang ada relief hukum karmaphala dan hukum tumimbal lahir.
Area patung Buddha Tidur berada di atas kolam air yang ditumbuhi teratai yang menggambarkan laut dimana abu Sang Buddha Gautama dilarung. Di sekelilingnya terdapat taman kecil untuk memperindah area. Keindahan yang ditonjolkan tersebut sebagai perlambang bahwa Sang Buddha telah mencapai parinibbana atau wafat.
Tradisi Mencuci Patung Budha
Mencuci Patung Buddha |
Untuk menyambut Waisak, umat Buddha di MahaVihara Mojopahit menggelar ritual mencuci patung Buddha Tidur yang bermakna untuk membersihkan pikiran dan hati dari hal-hal negatif. Tradisi mencuci patung Buddha ini diawali dengan doa bersama oleh petugas untuk memantapkan hati untuk tidak merendahkan Sang Buddha.
Pembersihan patung mulai dari menyiramkan air, menggosok kotoran dengan sabun kemudian dibilas dengan air bercampur kembang. Tidak hanya patung, relief di bawahnya juga ikut dicuci.
Wisata Patung Buddha Tidur Mojokerto
Berada di kompleks vihara, tidak hanya umat Buddha yang datang untuk bersembahyang, tetapi area Buddha Tidur Mojokerto ini sudah dibuka secara umum sebagai tempat wisata untuk segala kalangan. Jadi jangan heran jika pada hari libur atau akhir pekan, tempat wisata di Mojokerto ini ramai didatangi wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia hingga wisatawan mancanegara.
Di depan area patung Buddha Tidur juga terdapat cafetaria yang bisa digunakan untuk bercengkrama sejenak di bawah rindangnya pepohonan di area wisata atau sembari menunggu giliran untuk berselfie ria.
Di depan area patung Buddha Tidur juga terdapat cafetaria yang bisa digunakan untuk bercengkrama sejenak di bawah rindangnya pepohonan di area wisata atau sembari menunggu giliran untuk berselfie ria.
Jika sebelumnya dibangun untuk beribadah umat Buddha saja, lambat laun tempat ini menjadi objek pariwisata. Tempat wisata ini semakin populer setelah masuk dalam rekor MURi pada Desember 2001 sebagai patung Buddha Tidur terbesar di Indonesia dan ketiga di Asia Tenggara. Akhirnya Patung Buddha Tidur Mojokerto diresmikan menjadi tempat wisata pada tahun 2012.
Tempat wisata Patung Buddha Mojokerto ini tidak hanya melengkapi wisata sejarah lain yang ada Mojokerto, tetapi juga sebagai ikon baru wisata religi di Jawa Timur yang cocok menjadi destinasi wisata ketika berkunjung di Mojokerto.
Tips Wisata di Patung Buddha Tidur Mojokerto :
- Tempat wisata patung Buddha Tidur dekat dengan wisata sejarah Candi Brahu dan Makam Raden Wijaya yang bisa sekalian dikunjungi.
- Area wisata dibuka jam 08.00 - 17.00 WIB.
- Merupakan tempat ibadah, jagalah sikap di area wisata.
- Pagar besi pembatas di Patung Buddha Tidur tidak dibuka untuk menjaga kesakralannya dan pengunjung tidak diperkenankan masuk. Jika ingin foto, jangan pernah menerobos pembatas.
- Selain melihat patung, berjalan-jalan di area taman cukup mengasyikkan. Memberi makan ikan dan burung merpati juga bisa dicoba untuk mengurangi rasa bosan.
- Jangan mengotori area wisata dan jangan melakukan vandalisme.