Sudah lama Gunung Bromo menjadi icon wisata alam di Jawa Timur. Gunung aktif dengan tinggi 2.329 mdpl ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Bentuk Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan lautan pasir seluas 10 kilometer persegi. Memiliki pemandangan menakjubkan sepanjang hari membuat Gunung Bromo ramai didatangi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Bentuk Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan lautan pasir seluas 10 kilometer persegi. Memiliki pemandangan menakjubkan sepanjang hari membuat Gunung Bromo ramai didatangi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Bagaimana tidak?, saat matahari terbit, kawasan ini terkenal dengan panorama sunrise, saat siang panorama alamnya sangat memukau, saat sore kabut tipis mampu menciptakan nuansa sunyi nan tenang dan saat malam, tentu saja milkyway akan ditunggu-tunggu banyak photographer.
Tak hanya panorama yang memuaskan mata, Gunung Bromo juga terkenal akan budaya dari masyarakat setempat, suku Tengger. Dipercaya sebagai gunung suci, setiap tahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada yang tentunya akan mengundang banyak wisatawan untuk datang ke Gunung Bromo.
Gunung Bromo bisa diakses dengan beberapa alternatif rute, yaitu :
- Pasuruan : Rute ke Gunung Bromo dari Pasuruan bisa mulai dari Wonorejo - Warungdowo - Tosari - Wonokitri - Penanjakan - Gunung Bromo.
- Lumajang : Rute ke Gunung Bromo dari Lumajang bisa mulai dari Senduro - Burno - Ranu Pane - Gunung Bromo.
- Malang : Rute Gunung Bromo dari Malang bisa mulai dari Tumpang - Gubuk Klakah - Jemplang - Penanjakan - Gunung Bromo.
Gunung Bromo selalu memberikan nuansa alam dan memanjakan wisatawan dengan pesona alam yang tiada duanya. Sehingga, ada banyak spot menarik yang bisa dikunjungi untuk menikmati pemandangan alam wisata Gunung Bromo. Penasaran? Check it out!
Berikut spot wisata Gunung Bromo :
1. Kawah Bromo
Naik ke kawah Gunung Bromo biasanya menjadi tujuan kedua setelah pagi hari turun dari Penanjakan. Kawah Bromo bisa dilihat secara langsung dari atas puncak Gunung Bromo. Karena statusnya masih aktif, jangan heran kalau kawahnya selalu mengeluarkan asap.
Untuk ke kawah, harus melalui perjuangan naik tangga di lereng pasir Gunung Bromo. Dari puncak Gunung Bromo tak hanya bisa menyaksikan fenomena gunung vulkanik aktif, tetapi panorama lautan pasir di sekelilingnya, ditambah dengan Gunung Batok yang gagah menjulang dan pucuk Gunung Semeru.
Satu hal tidak boleh lupa adalah membawa masker dan topi, karena menjelang siang matahari di atas sangat terik.
2. Pura Luhur Poten
Jika hendak naik ke Gunung Bromo, atau berada di lautan pasirnya, pasti akan tampak Pura Luhur Poten. Pura ini menjadi tempat ibadah nan sakral bagi Suku Tengger yang menghuni kawasan Taman Nasional Bromo Semeru. Di pura ini pula upacara Yadnya Kasada diselenggarakan.
Masyarakat Tengger percaya bahwa Pura Luhur Poten menjadi kediaman dari Sang Hyang Widhi Wasa, perwujudan Dewa Brahma. Pura ini dibangun pada tahun 2000 di kawasan lautan pasir. Selain menjadi tempat ibadah, Pura Luhur Poten juga menjadi jujugan para wisatawan. Namun, hanya diperkenankan di bagian luarnya saja.
Tak hanya menjadi objek fotografi, jika ingin melihat esensi sejati Pura Luhur Poten bisa melihat langsung upacara Yadnya Kasada yang biasanya berlangsung antara bulan Juli - Agustus.
3. Pasir Berbisik
Pasir Berbisik ada di sebelah timur kawah Gunung Bromo. Istilah Pasir Berbisik memang sangat populer di kawasan Gunung Bromo. Berawal dari sebuah film tahun 2001 berjudul 'Pasir Berbisik' yang juga berlokasi di Bromo, area tersebut kini menjadi objek fotografer untuk hunting foto dengan nama yang masih sama, Pasir Berbisik.
Umumnya, menuju kawasan Pasir Berbisik bisa ditempuh dengan motor trail, jeep dan kuda. Usahakan tidak dengan jalan kaki karena akan membutuhkan waktu yang lama bagaikan Gurun Sahara.
Sesuai namanya, ketika angin bertiup kencang di lautan pasir Gunung Bromo ini, deru angin yang membawa butiran - butiran pasir terdengar seperti bisikan-bisikan. Tak hanya suara saja, area pasir berbisik juga bergelombang menyerupai ombak-ombak kecil.
4. Savana Bromo
Savana ini berada di Dikelilingi bukit - bukit dan tebing yang sangat indah, menjadikan Savana Gunung Bromo sebagai salah satu spot yang tidak boleh dilewatkan. Apalagi jika ditempuh dengan menaiki kuda. Hm.... sensasi ala film-film Hollywood pasti menjadi hal unik untuk diabadikan lewat kamera.
Savana Bromo menyuguhkan keindahan padang rumput hijau yang menghampar luas di bagian selatan Gunung Bromo, dikenal juga dengan Lembah Jemplang. Savana ini dikelilingi oleh perbukitan hijau di sebelah barat dan tebing dipenuhi pepohonan hijau di bagian timur.
Jika bosan dengan lautan pasir khas Gunung Bromo, maka sejenak santai di Savana Bromo bisa menjadi pilihan yang tepat. Waktu terbaik untuk mengunjungi savana adalah bulan Januari - Juli, dimana masih musim penghujan dan savana akan terlihat hijau menggoda.
5. Gunung Batok
Gunung Batok menjadi ciri khas view kawasan Gunung Bromo karena bentuk kerucutnya yang sempurna dan unik dengan guratan yang indah di lerengnya. Menjadi tetangga Gunung Bromo, Gunung Batok justru lebih sering digunakan sebagai objek foto daripada Kawah Bromo. Meski nama kalah tenar dari tetangganya, tapi soal pesona, Gunung Batok masih juara.
Gunung Batok merupakan gunung berapi yang tidak aktif atau (sedang) tidur. Gunung Batok menyuguhkan panorama sunset yang tak kalah cantik dari Gunung Bromo. Dari puncak bisa memandang kawah raksasa gunung Bromo yang lebar menganga tanpa penghalang dan juga si gagah Gunung Semeru.
Gunung Batok masih bisa didaki. Meski menantang, tetapi masih terbilang mudah, yang penting tetap safety. Jika ingin menikmati sunset di Bromo yang tak terlupakan, jangan lupa mendaki Gunung Batok.
6. Penanjakan Point
Puncak Penanjakan atau Penanjakan merupakan puncak tertinggi melihat sunrise ke arah kaldera Tengger, menjadikannya tempat pusat wisatawan menikmati pagi. Tak hanya itu, terpaan angin di area ini diklaim termasuk paling kencang dan paling dingin. Jadi, harus mempersiapkan perlengkapan jika berniat ke tempat ini. Baca : Puncak Pananjakan - Menanti Sapaan "The Golden Sunrise" Gunung Bromo
Puncak Penanjakan terkenal dengan panorama sunrise yang dijuluki The Golden Sunrise. Sunrise muncul di antara pegunungan pasir yang tersusun rapi membentuk kaldera luas dengan Gunung Semeru di ujung, sangat eksotik. Tak heran kalau di tempat ini banyak juga wisatawan mancanegara yang tak mau kalah menyaksikan pemandangan khas Gunung Bromo ini.
7. King Kong Point
Jika Penanjakan yang fenomenal sudah penuh orang, Bukit King Kong bisa menjadi alternatif. Berada sekitar 100 meter di bawah Pananjakan, Bukit King Kong juga termasuk spot yang cukup ramai. Masyarakat Tengger menyebut bukit ini Kadaluh, yang berarti pengharapan akan kesuburan wilayah Tengger.
Bukit ini dinamai King Kong karena ada salah satu sisi tebing di area ini yang menonjol, menyerupai kepala Kingkong. Di puncak bukit ini juga tampak Gunung Arjuno. Selain view point, bisa juga menelusuri jalur trekking sekitar 50 meter untuk mendapat view matahari terbit yang berbeda.
8. Seruni Point
Puncak Seruni merupakan spot di Gunung Bromo yang terbilang baru. Untuk ke puncak Seruni, wajib naik barisan anak tangga yang dibangun megah ala Tembok Raksasa Cina. Tapi jangan salah, meski cukup jauh, pemandangan di kanan kiri tangga ditambah hawa sejuk bisa melupakan rasa lelah.
Momen sunrise dan sunset di Puncak Seruni juga sangat cantik. Gunung Bromo terlihat jelas dengan hamparan pasir di sekelilingnya ditambah kepulan asap kawah bromo dan megahnya puncak Mahameru di kejauhan.
Pada saat tertentu, awan - awan juga muncul di sekeliling Seruni Point, membuatnya seperti di atas awan. Tak heran jika Puncak Seruni ini disebut-sebut sebagai saingan Puncak Penanjakan.
9. Bukit Cinta
Sesuai namanya, Bukit Cinta memang bisa membuat siapapun jatuh cinta. Bukit Cinta berjarak sekitar 5 kilometer dari Puncak Penanjakan dan memiliki pemandangan yang tak jauh beda dengan Penanjakan. Sehingga tempat ini juga menjadi lokasi strategis untuk menikmati sunrise Gunung Bromo.
Bukit berketinggian 2.680 mdpl ini memang populer karena namanya. Di tempat ini juga sudah ada penanda berupa tembok besar bertuliskan Love Hill Bromo Tengger. Suku Tengger menyebut lokasi ini Lemah Pasar (Pasar Agung) yang juga merupakan salah satu tempat untuk menggelar upacara adat.
10. Bukit Teletubbies
Selain lautan pasir, Bukit Teletubbies Gunung Bromo juga tak kalah cantik dan sering menjadi jujugan wisatawan yang ingin berfoto ria. Tampilan perbukitan ini memang mirip dengan yang ada di film kartun Teletubbies. Pemandangan hijau bak permadani membuat bukit ini menjadi salah satu primadona Gunung Bromo.
Permukaan bukit yang hijau karena rumput dan pohon yang subur membuat pemandangan Bukit Teletubbies semakin sempurna. Namun ingat, di Bukit Teletubbies tidak ada tempat untuk berteduh, jadi sebaiknya membawa pelindung kepala dari sengatan sinar matahari.
11. Bukit Jemplang
Lembah Jemplang disebut juga padang savana Bromo. Namun ternyata, ada juga Bukit Jemplang, yang menyuguhkan hamparan savana dan perbukitan dari atas. Bukit ini bisa dicapai dari Pasir Berbisik ataupun dari jalur via Malang, tepatnya di simpangan jalan menuju Bromo dan Semeru.
Lokasi puncak Jemplang memang agak tersembunyi, tetapi pesona yang ditawarkan tentu saja istimewa. Dari atas, savana yang hijau menjadi sajian khas, ditambah dengan perbukitan di sekelilingnya.
Bukit Jemplang memiliki lembah yang cantik, terlebih bila berpadu dengan kabut dan cahaya sore. Spot di Gunung Bromo ini bisa menjadi pilihan jika ingin mencari tempat yang sepi pengunjung. Apalagi lokasinya tidak jauh dari gazebo yang bisa digunakan sebagai pos istirahat.
12. Desa Ngadas
Ngadas adalah nama sebuah desa suku Tengger yang sudah diubah menjadi desa wisata pada tahun 2007. Untuk ke tempat ini bisa melalui jalur via Malang. Desa Ngadas memiliki panorama yang sangat cantik. Di sisi jalanan desa ini memiliki pemandangan langsung menghadap Gunung Bromo dan Gunung Batok yang tampak dekat.
Menyaksikan pemandangan tersebut di pagi hari adalah waktu yang tepat. Ketika kabut tipis yang menyelimuti desa menjadi pembatas antara kawasan Gunung Bromo dan Gunung Batok, menciptakan perpaduan alam yang luar biasa indah dan wajib diabadikan lewat jepret kamera.
13. Puncak B29
Puncak B29 pernah ramai dibicarakan karena memiliki sebutan Negeri di Atas Awan. Untuk ke bukit ini bisa melalui jalur Lumajang. Bukit ini disebut B29 karena memiliki ketinggian 2.900 mdpl. Dari sini, Puncak Penanjakan tampak dari seberang berbataskan lautan pasir Bromo. Baca : Puncak B29 - Sisi Lain Menikmati Gunung Bromo
Lautan awan juga ada di sisi puncak yang lain serta tampak juga kemegahan Gunung Semeru yang meletupkan awan panas selang beberapa menit sekali. Ciri khas Puncak B29 adalah pesona lautan awan yang menutupi lautan pasir Gunung Bromo.
14. Bukit Mentigen
Spot melihat sunrise indah di Gunung Bromo tanpa naik hardtop adalah Bukit Mentigen, satu titik di Cemoro Lawang, Probolinggo. Ketinggian Bukit Mentigen tidak setinggi Penanjakan, tetapi pemandangan yang didapatkan tak kalah menarik.
Bukit Mentigen berada di sisi timur Gunung Bromo dengan titik pengamatan yang masih alami. Jadi jangan harap tempat ini seramai Penanjakan. Bukit Mentigen menyuguhkan pemandangan meliputi Gunung Semeru, Gunung Batok, Gunung Bromo, lautan awan dan hamparan pasir kaldera Bromo.
15. Pos Dingklik
Pos Pengamatan ini dilalui dari jalur Pasuruan dan tak jauh dari gerbang masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Lokasinya hanya seperti teras di sisi tebing dan tidak begitu luas, sehingga tidak bisa menampung banyak wisatawan.
Pos Dingklik bisa menjadi pilihan jika tidak sempat menikmati sunrise di Penanjakan, Bukit King Kong dan sekitarnya. Pemandangan dari tempat ini juga tak kalah indah, karena setiap sisi kawasan Gunung Bromo selalu menampilkan view berbeda yang sangat istimewa.
Itu adalah beberapa spot di Gunung Bromo yang memiliki panorama indah dan layak untuk dikunjungi, entah sekedar menikmati maupun berburu foto. Jadi, suka spot yang mana?