Letusan gunung berapi sudah terjadi jutaan tahun silam, dan sejarah telah melihat beberapa letusan gunung berapi yang mengerikan, mulai dari letusan Gunung Pinatubo hingga letusan Gunung Tambora, salah satu puncak tertinggi di Indonesia.
Kekuatan letusan gunung diukur menggunakan Volcanic Explosivity Index (VEI), sebuah sistem yang dikembangkan pada 1980, agak mirip dengan skala besarnya untuk gempa bumi. Dalam kurun 10.000 tahun terakhir, belum ada letusan gunung 8 VEI, tetapi sejarah manusia telah melihat beberapa letusan kuat dan dahsyat.
Memang sulit untuk menentukan skala letusan gunung berapi dalam kategori VEI. Gunung yang diperkirakan pernah meletus dalam skala 8 VEI adalah Gunung Toba - gunung purba yang meletus sekitar 73.000 tahun yang lalu dan Gunung Yellowstone yang meletus 640.000 tahun lalu. Yellowstone diperkirakan akan mengancam dunia jika kembali meletus.
Kekuatan letusan gunung diukur menggunakan Volcanic Explosivity Index (VEI), sebuah sistem yang dikembangkan pada 1980, agak mirip dengan skala besarnya untuk gempa bumi. Dalam kurun 10.000 tahun terakhir, belum ada letusan gunung 8 VEI, tetapi sejarah manusia telah melihat beberapa letusan kuat dan dahsyat.
Letusan Gunung Terbesar dalam Sejarah
Berikut 10 gunung berapi dengan letusan terbesar dalam 4.000 tahun terakhir yang pernah dicatat manusia :
1. Gunung Huaynaputina
Lokasi : Peru, Amerika Selatan.
Ketinggian : 4.850 mdpl
Jajaran Pegunungan : Andes
Letusan Dahsyat : 1600
Skala : 6 VEI
Jenis Gunung : Stratovolcano
Letusan Terakhir : 1600
Skala : 6 VEI
Jenis Gunung : Stratovolcano
Letusan Terakhir : 1600
Gunung ini memang tidak berbentuk seperti gunung berpuncak pada umumnya, tetapi memiliki bentuk kawah gunung berapi akibat letusannya pada tahun 1.600. Sekitar Februari - Maret 1.600, gunung ini meletus dan terus bergejolak selama dua minggu. Diawali dengan gempa sebesar 8 skala Richter yang memisahkan sejumlah daratan di peru, letusan gunung Huaynaputina memakan korban tewas lebih dari 2 juta orang.
Letusan ini mengirimkan semburan lumpur sejauh 120 km hingga mencapai pantai Samudra Pasifik. Letusan ini juga mempengaruhi iklim global. Abu dari letusan mengubur area seluas 50 kilometer persegi di sebelah barat gunung, yang masih diselimuti hingga kini. Bencana itu juga menghancurkan kota-kota terdekat - seperti Arequipa dan Moquegua, yang dapat pulih sepenuhnya lebih dari satu abad kemudian.
2. Gunung Krakatau
Lokasi : Selat Sunda, Indonesia.
Ketinggian : 813 mdpl
Letusan Dahsyat : 1883
Skala : 6 VEI
Jenis Gunung : Kaldera Vulkanik
Letusan Terakhir : 2018
Skala : 6 VEI
Jenis Gunung : Kaldera Vulkanik
Letusan Terakhir : 2018
Letusan Krakatau adalah letusan gunung api paling mematikan dan merusak dalam sejarah. Ledakan dahsyat yang terjadi bisa membuat tuli orang-orang yang berada relatif dekat dengan Gunung Krakatau. Suara gelegarnya juga terdengar hingga Australia timur, Samudra Hindia, Pulau Rodriguez dan Sri Lanka barat, yang memiliki radius sekitar 4.600 kilometer.
Letusan maha dahsyat ini tak hanya melenyapkan pulau beserta orang-orangnya tetapi juga membuat perekonomian kala itu terhenti. Para ilmuwan menyatakan letusan Krakatau kala itu setara dengan 100 megaton bom nuklir atau 13.000x bom atom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki.
Suara gelegar disusul oleh laut yang menggila, dipicu melesaknya Krakatau dan naiknya dasar laut. Dinding air setinggi 40 meter menjadi tsunami yang menewaskan sekitar 34.000 orang. Ledakan itu melemparkan sekitar 45 kilometer material vulkanik ke atmosfer yang menggelapkan langit dan membuat fenomena baru, yaitu bulan biru.
Korban letusan Krakatau mencapai 120.000 jiwa, dimana kerangka-kerangkanya ditemukan mengambang di Samudra Hindia hingga pantai timur Afrika sampai setahun setelah letusan. Lima tahun setelahnya, suhu global mencapai 1,2 derajat lebih dingin.
Setelah letusan dahsyat itu, Krakatau hancur total, tetapi tak hanya berhenti disitu. Pada 1927, atau 40 tahun setelah letusan, terjadi letusan yang membuat munculnya gunung api baru di pusat kaldera lama yang dikenal sebagai Anak Krakatau yang terus bertumbuh.
3. Gunung Api Santa Maria
Lokasi : Quetzaltenango, Guatemala
Ketinggian : 3.772 mdpl
Jajaran Pegunungan : Sierra Madre de Chiapas
Letusan Dahsyat : 1902
Skala : 6 VEI
Letusan Terakhir : 2013
Skala : 6 VEI
Letusan Terakhir : 2013
Letusan Santa Maria pada tahun 1902 adalah salah satu letusan terbesar abad ke-20, setelah Gunung Pelee di Martinique dan Soufriere di St.Vincent. Ledakan dahsyat di Guatemala terjadi setelah gunung api itu istirahat sekitar 500 tahun. Letusannya menyisakan kawah besar sekitar 1,5 kilometer di sisi barat daya gunung.
Gunung berapi simetris ini adalah bagian dari rantai stratovolcano yang menjulang di sepanjang dataran pantai Pasifik Guatemala. Gunung api Santa Maria terus mengalami aktivitas sejak ledakan terakhirnya pada 1922 (3 VEI). Pada tahun 1929, Santa Maria memuntahkan aliran piroklastik yang merenggut sekitar 5.000 orang.
4. Gunung Novarupta
Lokasi : Semenanjung Alaska, Amerika Serikat.
Ketinggian : 841 m
Jajaran Pegunungan : Aleutian Range
Jajaran Pegunungan : Aleutian Range
Kawasan : Taman Nasional dan Cagar Alam Katmai
Letusan Dahsyat : 1912
Skala : 6 VEI
Letusan Terakhir : 1912
Letusan Terakhir : 1912
Letusan pada tahun 1912 yang membentuk Novarupta adalah yang terbesar pada abad ke-20. Letusan sepanjang 60 jam itu mengeluarkan 3,1-3,6 kubik mil abu, 30x lebih banyak dari letusan Gunung St. Helens tahun 1980. Selama abad 20, hanya letusan Gunung Pinatubo dan Santa Maria yang memiliki kekuatan sebanding.
Letusan Novarupta terjadi sekitar 10,61 kilometer dari puncak Gunung Api Katmai. Selama letusan, sejumlah besar magma meletus dari bawah area Gunung Katmai, menghasilkan pembentukan lubang corong selebar 2 km. Letusan berakhir dengan adanya kubah lava riolit setinggi 90 m dan lebar 360, menciptakan bentuk yang sekarang disebut Novarupta.
Meski letusannya besar, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Abu mencemari air minum dan menghancurkan sumber makanan, tetapi penduduk Alaskan bertahan hidup dengan pengetahuan tradisional yang diwariskan turun-temurun.
5. Gunung Pinatubo
Lokasi : Pulau Luzon, Filipina.
Ketinggian : 1.486 mdpl
Jajaran Pegunungan : Zambales Mountains
Letusan Dahsyat : 1991
Skala : 6 VEI
Skala : 6 VEI
Jenis Gunung : Stratovolcano
Letusan Terakhir : 1991
Letusan Terakhir : 1991
Pinatubo adalah salah satu dari 22 gunung berapi aktif di Filipina. Letusannya pada tahun 1991 merupakan letusan gunung berapi terbesar kedua pada abad ke-20. Letusan ini mengeluarkan lebih dari 5 kilometer kubik material ke udara dan menciptakan kolom abu yang naik hingga 35 kilometer di atmosfer.
Ledakan juga memuntahkan jutaan ton sulfur dioksida dan partikel lain kedalam air yang tersebar di seluruh dunia, menyebabkan suhu global turun sekitar 0,5 derajat Celcius selama tahun berikutnya.
Setelah 20 tahun bencana letusan, masyarakat setempat mulai mendapatkan keuntungan. Laharnya yang membatu ditambang untuk menjadi bahan bangunan. Selain itu, Gunung Pinatubo juga menjadi destinasi wisata sebagai tempat hiking kelas dunia dengan keindahan danau di kalderanya.
6. Gunung Pulau Ambrym
Lokasi : Kepulauan Vanuatu, Area Samudra Pasifik Selatan
Ketinggian : 1.334 m
Skala : 6+ VEI
Jenis Gunung : Gunung api basaltik
Ambrym adalah sebuah pulau vulkanik yang sangat dikenal dengan aktivitas gunung berapi, sekaligus mencangkup pembentukan lava. Pulau dengan luas 665 km persegi ini dapat menunjukkan salah satu letusan paling mengesankan dalam sejarah, karena menyebabkan gelombang abu, panas dan debu menuruni gunung, kemudian membentuk kaldera selebar 12,5 km.
Salah satu gunung berapi paling aktif di dunia ini telah meletus hampir 50 kali sejak 1774. Pada tahun 1987, ada enam korban jiwa karena letusan vulkanik dan empat orang korban karena aliran lahar pada tahun 1979.
Ambrym adalah sebuah pulau vulkanik yang sangat dikenal dengan aktivitas gunung berapi, sekaligus mencangkup pembentukan lava. Pulau dengan luas 665 km persegi ini dapat menunjukkan salah satu letusan paling mengesankan dalam sejarah, karena menyebabkan gelombang abu, panas dan debu menuruni gunung, kemudian membentuk kaldera selebar 12,5 km.
Salah satu gunung berapi paling aktif di dunia ini telah meletus hampir 50 kali sejak 1774. Pada tahun 1987, ada enam korban jiwa karena letusan vulkanik dan empat orang korban karena aliran lahar pada tahun 1979.
7. Gunung Api Ilopango
Lokasi : El Salvador
Skala : 6+ VEI
Dalam sejarahnya, gunung ini hanya meletus dua kali. Kaldera yang ada sekarang menjadi salah satu danau terbesar di El Salvador, berukuran 8 x 11 km. Letusan pertamanya sangat dahsyat, menyelimuti banyak bagian tengah dan barat El Salvador dengan batu apung dan abu, menghancurkan kota-kota Maya, memaksa penduduknya mengungsi. Pusat peradaban Maya'pun bergeser ke dataran rendah di utara dan Guatemala.
Letusan membentuk beberapa kubah lava di dalam danau dan dekat pantai. Satu-satunya letusan bersejarah terjadi dari 31 Desember 1897 - 26 Maret 1880 menghasilkan kubah lava (3 VEI). Kubah Lava mencapai permukaan danau, membentuk pulau Islas Quemadas.
8. Gunung Thera
Lokasi : Kepulauan Thera
Skala : 7 VEI
Letusan yang terjadi di Kepulauan Thera ini disebut letusan Thera atau letusan Santorini. Letusan ini adalah salah satu peristiwa letusan gunung berapi terbesar di Bumi. Meski tidak ada catatan tertulis tentang letusan itu, para ahli geologi berpikir bahwa itu bisa menjadi ledakan terkuat yang pernah disaksikan.
Ahli geologi berpikir bahwa gunung berapi di Kepulauan Thera ini meledak dengan energi beberapa ratus bom atom dalam sepersekian detik. Pulau tersebut merupakan rumah bagi peradaban Minoan, sekaligus salah satu penyebab runtuhnya peradaban Minoan.
Gunung berapi tersebut sangat mengganggu budaya dengan adanya tsunami dan penurunan suhu yang disebabkan sejumlah sulfur dioksida yang dimuntahkannya ke atmosfer yang mengubah iklim.
9. Gunung Api Changbaishan
Lokasi : Perbatasan Cina dan Korea Utara.
Ketinggian : 2.722 m
Jajaran Pegunungan : Changbai
Skala : 7 VEI
Jenis Gunung : Stratovolcano
Letusan Terakhir : 1903
Jenis Gunung : Stratovolcano
Letusan Terakhir : 1903
Gunung api ini dikenal juga dengan Gunung Api Baitoushan/Gunung Paektu. Letusannya memuntahkan material vulkanik hingga Jepang Utara yang berjarak sekitar 1.200 km. Gunung ini menghasilkan abu yang cukup untuk mengubur seluruh Inggris hingga kedalaman selutut. Letusannya mendapat nama 'erupsi milenium', karena para ahli sebelumnya telah memperkirakan letusannya terjadi sekitar tahun 1.000 M.
Letusannya menciptakan kaldera sebesar 4,5 km dan hampir 1 km di puncak gunung. Kaldera itu kini dipenuhi air dan disebut Danau Tianchi atau Sky Lake yang menjadi tempat wisata.
Gunung Api Changbaishan terakhir meletus pada tahun 1702, kemudian ahli geologi menganggapnya tidak aktif. Meski ada emisi gas dan sumber air panas dari puncak pada 1994, tidak ada bukti aktivitas baru dari gunung api ini yang bisa diamati. Letusan gunung terbesar dalam sejarah ini telah menarik para sejarawan karena kedahsyatannya, kemungkinan pengaruhnya pada bumi, peradaban manusia, sekaligus misteri mengenai tanggal terjadinya.
10. Gunung Tambora
Lokasi : Pulau Sumbawa, Indonesia
Ketinggian : 2.850 mdpl
Jajaran Pegunungan : Busur Sunda
Jajaran Pegunungan : Busur Sunda
Kawasan : Taman Nasional Gunung Tambora
Letusan Dahsyat : 1815
Skala : 7 VEI
Skala : 7 VEI
Letusan Terakhir : 1967
Letusan Gunung Tambora adalah letusan gunung berapi terbesar yang pernah dicatat manusia. Letusan mencapai puncaknya pada April 1815. Ledakan yang begitu keras terdengar hingga Pulau Sumatra yang berjarak 1.930 km jauhnya. Baca : Sejarah Letusan Tambora, "Pompeii dari Timur"
Ketika meletus, Gunung Tambora diperkirakan melontarkan sebanyak 163 kilometer kubik material vulkanik. Letusan dahsyat pada tahun 1815 menyebabkan Gunung Tambora kehilangan hampir seluruh tinggi dan volumenya. Tinggi asli Gunung Tambora 4.200 mdpl, ketinggian setelah letusan menjadi 2.730 mdpl.
Jumlah korban tewas akibat letusan Gunung Tambora mencapai kisaran 71.000 jiwa, ada ahli yang menyatakan 91.000. Sekitar 10.000 orang tewas secara langsung akibat letusan dan sisanya karena bencana kelaparan dan penyakit. Jumlah ini belum termasuk kematian yang terjadi di negara-negara Benua Eropa dan Amerika yang mengalami tahun tanpa musim panas.
reff : livescience, cnn, wikipedia
Letusan Gunung Tambora adalah letusan gunung berapi terbesar yang pernah dicatat manusia. Letusan mencapai puncaknya pada April 1815. Ledakan yang begitu keras terdengar hingga Pulau Sumatra yang berjarak 1.930 km jauhnya. Baca : Sejarah Letusan Tambora, "Pompeii dari Timur"
Ketika meletus, Gunung Tambora diperkirakan melontarkan sebanyak 163 kilometer kubik material vulkanik. Letusan dahsyat pada tahun 1815 menyebabkan Gunung Tambora kehilangan hampir seluruh tinggi dan volumenya. Tinggi asli Gunung Tambora 4.200 mdpl, ketinggian setelah letusan menjadi 2.730 mdpl.
Jumlah korban tewas akibat letusan Gunung Tambora mencapai kisaran 71.000 jiwa, ada ahli yang menyatakan 91.000. Sekitar 10.000 orang tewas secara langsung akibat letusan dan sisanya karena bencana kelaparan dan penyakit. Jumlah ini belum termasuk kematian yang terjadi di negara-negara Benua Eropa dan Amerika yang mengalami tahun tanpa musim panas.
reff : livescience, cnn, wikipedia