Hampir semua kalangan menyukai kegiatan alam bebas, khususnya mendaki gunung. Jumlah pendaki gunung setiap tahunnya terus meningkat, sehingga mulai dijalankan sistem booking online untuk mengatasi membludaknya pendaki.
Mencapai puncak gunung adalah pengalaman yang menakjubkan, apalagi jika itu adalah puncak pertama. Namun, pendakian tidak seenak yang dibayangkan orang. Mendaki gunung bisa menggairahkan sekaligus menakutkan. Banyak persiapan yang perlu dilakukan, karena teledor sedikit saja, nyawa bisa jadi taruhannya.
Pendakian gunung bisa berlangsung beberapa hari atau singkat sehari saja. Berapapun jarak yang akan ditempuh, tetap perlu kebugaran fisik yang baik, beberapa pengetahuan teknis dan mungkin mental yang tepat untuk melalui tantangan di alam bebas. Meski bakal terpesona dengan pemandangan indahnya di puncak, beberapa orang tentu pernah khawatir tentang proses pendakian, terutama bagi pendaki pemula.
Bagi pendaki pemula yang akan menuju ke puncak pertamanya, tentu berpikir, bagaimana persiapannya?, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak?, apa yang harus dilakukan?, dan sebagainya. Nah, ini ada beberapa tips yang bisa berguna bagi pendaki.
Persiapan Pendakian Gunung
Keberhasilan kegiatan di alam terbuka sangat ditentukan oleh perencanaan yang matang, serta perbekalan yang tepat dan efisien. Dalam merencanakan pendakian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Menentukan Tujuan
Tidak ada perjalanan tanpa tujuan. Sebelum pergi ke alam bebas, tentukan tujuan apa yang ingin dilakukan disana. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di alam bebas, seperti penjelajahan atau ekspedisi, latihan, penelitian, SAR maupun liburan. Tujuan akan menentukan persiapan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Karena yang dibahas adalah pendakian gunung, maka tentukan gunung mana yang akan didaki. Banyak gunung dari Sabang sampai Merauke yang bisa jadi pilihan dan beberapa sudah menggunakan sistem booking online.
2. Pengetahuan Medan
Sebelum melakukan pendakian, langkah selanjutnya adalah mencari informasi tentang gunung tersebut. Informasi bisa didapatkan dengan cara bertanya pada orang atau browsing di media online. Beberapa informasi pendakian gunung juga sudah tersedia di blog ini. Cara terbaik untuk pengetahuan medan adalah mengikut sertakan orang yang sudah berpengalaman.
Jalur pendakian gunung beragam, antara satu dengan yang lain. Gunung di Indonesia ada yang memiliki trek lumayan landai dan tergolong mudah, ada trek berbatu, berpasir, bersalju, hingga trek yang mengharuskan panjat tebing dalam pendakian. Menurut medan, ada beberapa pembagian pendakian, yaitu :
- Hill Walking / Hiking : mendaki di daerah perbukitan yang relatif landai dan tidak membutuhkan alat bantu khusus.
- Scrambling : pendakian pada tebing batu yang tidak terlalu terjal dan terkadang menggunakan tangan untuk keseimbangan. Untuk pemula biasanya dipasang tali pengaman.
- Climbing : pendakian yang membutuhkan alat dan teknik khusus. Terbagi dalam dua macam yaitu rock climbing dan ice climbing.
Tidak hanya trek pendakian, cari tahu juga tentang ketersediaan sumber air dan hal lain yang setidaknya bisa membantu mempersiapkan perlengkapan dan peralatan lain. Intinya, ketahui dengan jelas medan pendakian gunung tujuan sebelum melakukan persiapan selanjutnya.
3. Mengetahui Waktu Pendakian
Setelah mengetahui medan, tentu tahu juga berapa kira-kira lamanya waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pendakian. Pendakian gunung rata-rata ditempuh dalam waktu 2 - 3 hari, ada juga yang 1 hari dan lebih dari 3 hari. Tetapi jangan terpaku pada perkiraan waktu, karena namanya saja perkiraan, bisa lebih cepat ataupun lebih lama.
4. Persiapan Fisik
Berpetualang ke alam bebas pasti akan menguras banyak tenaga, sehingga kebugaran sangat diperlukan sebelum pendakian. Olahraga ringan bisa dilakukan untuk membangun stamina yang baik untuk pendakian yang menanjak. Hal ini sangat penting terutama jika kamu tidak pernah berolahraga.
Seringkali, berhasil tidaknya suatu pendakian sangat bergantung pada kekuatan fisik. Jadi, pastikan untuk berolahraga beberapa kali dalam seminggu sebelum jadwal pendakian, bisa dilakukan dengan jogging santai atau latihan lain seperti latihan pernafasan dan latihan angkat beban.
5. Persiapan Tim
Menentukan tim bisa mempengaruhi bahagia tidaknya dalam pendakian. Jika masih pertama kali mendaki gunung, sebaiknya menyertakan orang yang sudah berpengalaman, terutama yang sudah pernah mendaki ke gunung tujuan kamu.
Mereka bisa sekalian mengajarkan dasar-dasar pendakian lewat pengalaman-pengalaman mereka untuk tujuan selanjutnya. Jika tidak punya teman pendaki, sebaiknya menyewa jasa guide untuk pendakian yang aman. Baca : 15 Tipe Pendaki Gunung yang Sering Ditemui. Kamu yang Mana?
Setelah menentukan tim, saatnya membagi tugas serta mengelompokkannya dan merencanakan semua yang berkaitan dengan pendakian, khususnya perlengkapan tim. Perlengkapan tim meliputi tenda, peralatan masak, P3K, trash bag, golok tebas, dst. Bawalah peralatan tim yang sesuai dengan medan gunung yang ingin didaki. Misalnya, jika hendak ke Gunung Raung, maka juga perlu mempersiapkan peralatan panjat tebing.
6. Persiapan Peralatan dan Perbekalan
Peralatan perorangan meliputi carrier/ransel/daypack, matras, ponco, sleeping bag dan perlengkapan tidur, perlengkapan makan minum, baju hangat + baju ganti, sepatu gunung + kaos kaki cadangan, senter + baterai, sarung tangan, peluit, topi, obat-obatan pribadi, peralatan navigasi, logistik, pisau serbaguna / victorinox, peralatan mandi dan beberapa perlengkapan pribadi lain sesuai kebutuhan. Baca : 18 Peralatan Penting Mendaki Gunung yang Wajib Dibawa.
Kelompokan barang-barang yang sejenis (pakaian dan perlengkapan tidur) pada bagian bawah ransel. Sedangkan ponco, makanan dan obat-obatan letakkan pada bagian atas untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.
Meski tidak hujan, tidak ada yang tau apakah di jalan akan melewati aliran air atau tidak. Jadi, usahakan menggunakan peralatan waterproof atau melindungi peralatan dengan cara memasukkan ke dalam plastik sebelum dimasukkan ke dalam tas.
Ingat bahwa bahan bakar utama kegiatan fisik adalah karbohidrat, dan dalam pendakian akan membakar banyak karbohidrat dan lemak. Jika kehilangan terlalu banyak, maka akan kehabisan energi sebelum pendakian usai. Bawa beberapa makanan ringan berkarbohidrat untuk menjaga tubuh tetap berenergi, seperti kacang, permen, roti, coklat dan sebagainya.
Ingat bahwa bahan bakar utama kegiatan fisik adalah karbohidrat, dan dalam pendakian akan membakar banyak karbohidrat dan lemak. Jika kehilangan terlalu banyak, maka akan kehabisan energi sebelum pendakian usai. Bawa beberapa makanan ringan berkarbohidrat untuk menjaga tubuh tetap berenergi, seperti kacang, permen, roti, coklat dan sebagainya.
7. Ketahui Kondisi
Kondisi adalah hal di luar persiapan yang bisa saja terjadi sebelum ataupun saat pendakian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Kondisi cuaca : Pertimbangkan peralatan sesuai dengan kondisi cuaca. Jika musim hujan, jangan lupa membawa jas hujan, payung, flysheet, baju ganti maupun menggunakan peralatan waterproof. Bawalah peralatan untuk mengantisipasi perubahan cuaca, seperti hujan, badai, kabut dan lain-lain.
- Kondisi Tim : Jumlah anggota akan mempengaruhi kebutuhan kelompok. Jika ada anggota tim yang batal, maka pertimbangkan lagi untuk kebutuhan kelompok. Peralatan bisa dikurangi agar tidak makan tempat ransel.
Itu adalah beberapa persiapan penting yang perlu dilakukan sebelum melakukan pendakian. Melakukan kegiatan alam bebas memang harus butuh persiapan fisik dan mental, juga pengetahuan yang cukup. Jadi, sebelum melakukan pendakian, lakukan perencanaan yang baik dan matang agar kegiatan pendakian bisa sukses dan meninggalkan kenangan indah. Cihuy!