Sudah lama Bali dikenal dengan adat budaya serta destinasi wisata yang beragam, unik dan indah. Bukan hanya wisatawan domestik, wisatawan mancanegara'pun juga terpesona dengan keindahan Pulau Dewata yang sudah mendunia ini.
Dikenal dengan surga wisata pantai, Bali juga memiliki wisata dataran tinggi yang tak kalah indah pesonanya. Gunung Batur adalah salah satu wisata yang sangat populer di Bali, khususnya bagi wisatawan pecinta hiking. Namun, kali ini bukan tentang Gunung Batur, tetapi tentang Danau Batur yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai kawasan Global Geopark Network.
Danau Batur berada di Desa Penelokan Utara, Kintamani, Kabupaten Bangli Bali. Danau ini berada sekitar 65 kilometer dari Denpasar. Meski pamornya berada di bawah Danau Beratan, Danau Batur ini juga memiliki panorama alam yang indah serta menyajikan banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Tentunya, danau ini memiliki legenda yang menarik untuk diketahu
Cara ke Danau Batur Kintamani
Tidak sulit untuk ke Danau Batur Kintamani karena akses jalan yang baik dan rute yang mudah. Untuk ke Danau Batur dari Bhandara Ngurah Rai bisa ditempuh sekitar 2 jam perjalanan via Gianyar. Sedangkan dari Singaraja bisa lewat Desa Kabutambahan sekitar 1,5 jam.
Saat mendekati area wisata Danau Batur Kintamani, rute jalan cukup berkelok-kelok melewati turunan. Jadi perlu berhati-hati dan pastikan kendaraan dalam kondisi yang baik.
Sekilas Tentang Danau Batur
Danau Batur Kintamani memiliki luas sekitar 16 kilometer persegi dengan kedalaman hingga 65 meter. Jika dipotret dari udara, danau ini memiliki bentuk seperti bulan sabit, mengapit Gunung Batur di tengahnya. Meski Gunung Batur bukan gunung tertinggi di Bali, tetapi Danau Batur merupakan danau terbesar yang ada di Bali.
Danau Batur terbebntuk akibat letusan gunung berapi. Letusan pertamanya terjadi sekitar 29.300 tahun yang lalu dan membentuk kaldera pertama. Sekitar 9.000 tahun kemudian kembali meletus dan membentuk kaldera kedua. Dari letusan itulah tercipta Danau Batur, yang merupakan danau kaldera aktif.
Maka jangan heran kalau warna air Danau Batur mengalami perubahan karena adanya kandungan belerang. Hal ini pula yang membuat panorama Danau Batur semakin cantik dan banyak dikagumi para wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Legenda Danau Batur
Gunung Batur dan Danau Batur tak lepas dari legenda Kebo Iwa. Konon, Kebo Iwa adalah raksasa ganas yang tinggal di Pulau Bali. Saat musim paceklik, Kebo Iwa sering mengamuk karena kelaparan dan menjadikan ternak penduduk hingga pemiliknya sebagai santapan.
Mengetahui hal itu, ketua kampung dan warga mencari cara untuk membunuh Kebo Iwa. Mereka berpura-pura meminta bantuan Kebo Iwa agar membangun kembali rumah-rumah mereka dengan imbalan makanan yang banyak kepada Kebo Iwa. Terpikat oleh imbalan tersebut, Kebo Iwa sangat senang dan bersedia membantu.
Dalam beberapa hari, rumah-rumah dan pura yang telah dirusaknya mulai dibangun kembali oleh Kebo Iwa. Sementara itu, penduduk mengumpulkan kapur yang banyak. Jika Kebo Iwa bertanya, maka penduduk berdalih bahwa mereka ingin membangun rumah yang besar untuk Kebo Iwa.
Setelah pura dan rumah selesai dibangun, Kebo Iwa melanjutkan menggali sumur dengan kedua tangannya. Biasanya dia juga tidur di dalam sumur itu untuk beristirahat. Suatu hari ketika Kebo Iwa tertidur di dalam sumur, penduduk mengubur Kebo Iwa dengan kapur. Kebo Iwa pun meronta kepanasan dan penduduk segera menutup sumur tersebut. Kebo Iwa akhirnya mati akibat air yang bercampur dengan kapur yang melepuhkan kulit.
Lama kelamaan, air sumur yang meluap berubah menjadi Danau yang disebut Danau Batur, dan tumpukan tanah galian Kebo Iwa dari sumur tersebut menjadi gunung yang disebut Gunung Batur.
Menikmati Pesona Danau Batur
Menikmati Danau Batur bisa dilakukan dimana saja, entah itu dari ketinggian atau turun langsung ke tepi danau. Tidak hanya melihat panorama danau yang tenang dan menyejukkan, cobalah sesekali naik perahu untuk mendapatkan pemandangan danau secara menyeluruh. Atau jika ingin lebih, bisa juga mengunjungi Desa Trunyan yang fenomenal dengan mayat tanpa dikubur.
Tempat yang menarik untuk menikmati panorama Danau Batur adalah di Penelokan, kawasan di Desa Batur yang menjadi tempat terbaik untuk menyaksikan panorama Gunung Batur dan Danau Batur. Jika ingin suasana yang tenang, datanglah sore hari untuk menikmati senja romantis Danau Batur.
Menikmati Danau Batur bisa juga dilakukan sambil bersantai di Batur Natural Hot Spring ataupun Toya Devasya Hot Spring Wellness Resort. Tidak hanya berendam air panas, tetapi kamu bisa berendam sekaligus melihat langsung pemandangan gunung dan Danau Batur. Tempat ini menjadi alternatif wisata modern yang membuat siapapun bisa menikmati keindahan Danau Batur dengan nyaman, tetapi jangan sampai lupa pulang guys!
Batur National Hot Spring tidak hanya menyediakan pemandian air panas, tetapi juga restoran dan tempat makan. Untuk urusan perut, bisa juga di Kedisan Resort & Resto Apung. Berada di Desa Kedisan, resort ini cukup unik karena memiliki resto apung yang menjual berbagai menu makanan. Selain dapat menikmati makanan dan pemandangan indah, kamu pun juga bisa menyewa sepeda untuk olah raga ringan sambil merasakan hawa khas pegunungan yang sejuk.
Bosan dengan wisata ala modern, Dermaga Kedisan bisa menjadi solusi untuk menjadikan liburanmu di Danau Batur lebih sederhana. Dermaga ini merupakan pintu awal bagi wisatawan yang ingin menyeberang ke Desa Trunyan. Namun jika tertarik, cukuplah bersantai di area dermaga untuk menikmati pemandangan terbaik di tempat wisata Danau Batur. Waktu yang cocok untuk menikmatinya yaitu pagi hari menjelang matahari terbit.
Keindahan Danau Batur juga menjadi kepuasan tersendiri bagi yang gemar fotografi. Saat sunrise ataupun sunset, bersiaplah untuk mengabadikan kecantikan Danau Batur lewat jepretan kameramu!
Tambak Ikan di Danau Vulkanik
Danau Batur bukan sekedar danau vulkanik saja, tetapi juga tempat masyarakat menggantungkan hidup. Masyarakat di area Danau Batur sebagian besar adalah nelayan budidaya ikan nila dan mujair. Jadi jangan heran jika ada keramba jaring apung di pesisir danau.
Fenomena tahunan yang terjadi di area tambah ikan di Danau Batur adalah ribuan ikan nila mabuk dan mati mengambang. Hal ini karena dasar danau menyemburkan belerang. Menurut tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, fenomena itu tidak berkaitan dengan erupsi, tetapi perubahan komposisi air danau dari bawah ke atas. Jika sudah begitu, ikan yang mati akan diolah untuk dijadikan pupuk melalui proses fermentasi.
Tips dan Info Wisata Danau Batur :
- Pastikan kendaraan dalam kondisi fit agar aman digunakan pada tanjakan maupun turunan.
- Harga sewa perahu ± Rp.500.000 yang memuat 10 orang.
- Tarif masuk Batur Natural Hot Spring ± Rp. 60.000 untuk berendam, sedangkan untuk bersantai Rp.15.000.
- Waktu berkunjung yang tepat yaitu saat pagi dan sore hari.
- Jangan mengotori area danau maupun melakukan vandalisme.
Informasi Wisata Danau Batur Kintamani :
- Lokasi : Songan B, Kec. Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali(Map : Klik Disini)
- Buka / Tutup : 24 jam
- Aktivitas : Bersantai, naik perahu, berendam air panas, bersepeda.
- Penginapan : Baruna Cottages, Batur Lakeside Huts, Kintamani Home with View, dst
- Wisata Sekitar : Gunung Batur, Pura Ulun Danu Batur, Desa Trunyan, Pemandian Air Panas, Museum Geopark.