Diamond Beach adalah satu dari berbagai wisata yang ada di pulau Nusa Penida. Sudah tidak diragukan lagi kalau Nusa Penida kini menjadi destinasi wisata di Bali yang sangat populer di kalangan wisatawan dalam dan luar negeri. Setiap harinya, banyak kapal hilir mudik di perairan Pantai Sanur untuk menikmati pulau cantik ini.
Selama ini pulau kecil di timur Bali populer dengan Kelingking Beach Nusa Penida yang mendunia, tetapi ternyata, masih banyak pesona lain yang juga tak kalah menawan, salah satunya adalah Diamond Beach. Seperti namanya, panorama pantai ini memang seperti berlian tersembunyi dengan view menakjubkan.
Cara ke Diamond Beach
Pantai cantik Diamond Beach berada di Pejukutan, Kabupaten Klungkung. Untuk menuju ke pantai ini, tentu saja harus menyeberang lebih dulu. Menyeberang ke Nusa Penida bisa lewat Sanur maupun Kusamba. Kemudian turun di dermaga Toyapakeh atau pelabuhan Banjar Nyuh.
Di Nusa Penida tidak ada transportasi umum, jadi jika ingin wisata berkeliling pulau, bisa menyewa motor atau mobil. Dari dermaga Toyapakeh, membutuhkan waktu ±1 jam untuk sampai ke diamond beach karena menempuh ±28 kilometer. Sedangkan dari Pelabuhan Banjar Nyuh lebih singkat ±45 menit.
Info & Tips :
- Lebih enak menyeberang lewat Pantai Sanur karena disana sudah banyak jasa penyeberangan berbagai opsi termasuk pilihan paket wisata Nusa Penida. Penyeberangan menggunakan fast boat ±1 jam.
- Sebaiknya mencari sewa motor lebih dulu agar sesampainya di dermaga tidak kebingungan. Jika lebih dari satu hari, booking lah penginapan dan kendaraan terlebih dahulu.
- Jika rencana sehari saja disana, sebaiknya ikut paket tour Nusa Penida. Banyak paket tour yang disediakan sesuai kebutuhan waktu (one day trip / half day trip).
- Penyeberangan biasanya pagi hari jam 07.30 dan 08.30. Kemudian ada yang siang jam 13.00, sore mulai jam 15.00 - 16.30. Tarif penyeberangan dari Pantai Sanur mulai dari Rp. 80.000 per orang.
Berlian Dari Tebing Karst
Tangga Curam ke Bawah |
Lambat laun, potensi wisata pantai ini mulai tampak dengan adanya wisatawan yang mengagumi keindahan pantai cantik di bawah tebing karst ini. Akhirnya pada tahun 2018 warga membuat akses jalan ke pantai agar wisatawan dapat turun dengan mudah.
Akses jalan yang dibuat juga terbilang unik, karena tangga nya terbuat dari dinding tebing yang digali menjadi jalan. Sisanya, ada pagar kayu tali tambang dijadikan pembatas agar lebih aman dan nyaman. Pantai dengan bukit-bukit karst putih ini tampak menyilaukan di bawah sinar matahari. Itulah kenapa pantai ini dinamakan Diamond Beach.
Panorama Diamond Beach
Pantai Pelilit |
Menikmati panorama pantai ini bisa dilakukan dari ketinggian maupun turun ke bawah. Tangga turun ke bawah terbilang curam dan pastinya melelahkan. Jadi jika ingin turun, sebaiknya membawa bekal air agar tidak terlalu lelah. Memang harus turun ke bawah sih, karena panorama diamond beach sangat luar biasa dipandang dari sisi tebing.
Panorama laut biru kehijauan yang bening ditambah beberapa pulau karst yang berdiri indah di sekitarnya seolah membuat perjalanan turun menjadi lambat, karena terlalu terpukau akan keindahannya. Nah, di sepanjang tangga inilah biasanya banyak orang swafoto untuk panorama terbaik yang ada di depan mata.
Sampainya di bawah, batuan khas yang sebelumnya tampak indah di atas menjadi semakin jelas, menampakkan panorama pantai yang eksotis. Di bawah ada warung yang menjual aneka minuman ringan. Di dekatnya ada spot foto dan wahana ayunan yang bisa dicoba.
Safety kok... |
Wahana ayunan ini tidak gratis guys, karena cukup menantang. Bahkan, banyak wisatawan yang antri untuk mencoba ayunan ini meski hanya untuk mengisi galeri foto keren saja. Biasanya kalau ramai, perorang hanya dibatasi 5-10 menit saja untuk berfoto. Kadang juga dibatasi hanya beberapa sekian ayunan. Tarif naik ayunan ini sekitar Rp.200.000 - Rp.250.000. Saat ada pandemi, harganya turun Rp.100.000.
Jika ingin lebih menikmati diamond beach, turunlah ke pantainya, Pantai Pelilit. Seperti tebing karst, warna pasir pantainya putih bersih dan lembut. Dibatasi tebing tinggi di sekitarnya, membuat pantai kecil ini bagaikan pantai pribadi.
Air laut yang bening kebiruan dan warna hijau dari pucuk perbukitan menambah daya magis pantai ini, sehingga membuat siapapun malas pulang!. Bukan karena panorama yang membuat betah berlama-alam, tapi naik tangga curam untuk pulang selalu menjadi ending yang tidak terlalu mengenakkan guys!.
Jika ingin menikmati sisi lain sekitar Diamond Beach, masih ada satu spot yang lumayan populer, yaitu Rumah Pohon Nusa Penida. Lokasinya tak jauh dari diamond beach, karena viewnya masih mengambil area pantai di sekitarnya. Dulunya spot ini lebih dikenal daripada diamond beach. Kini, keduanya sama-sama menarik minat siapapun yang datang.
Jika ingin swafoto di Rumah Pohon Molenteng tentu tidak gratis. Ada tiket masuknya, dan jika ingin foto dengan view yang fenomenal itu, ada tarif sendiri. Kabarnya sudah ada rumah pohon yang bisa dijadikan penginapan juga lho!. Hm... pengen kemana dulu nih?.
Tips Wisata di Diamond Beach :
- Belum ada kendaraan umum dengan tujuan Diamond Beach. Jadi, wajib sewa kendaraan atau ikut paket tour Nusa Penida.
- Waktu terbaik untuk ke tempat ini adalah pagi dan sore hari karena saat siang sangat panas. Apalagi minim pepohonan di area wisata.
- Jangan pula membawa minum agar tidak dehidrasi.
- Jangan lupa membawa sunblock dan pelindung kepala (topi,payung) karena area pantai sangat panas di siang hari.
- Pakailah sandal anti selip agar perjalanan lebih nyaman.
- Jangan mengotori area wisata dengan membuang sampah sembarangan dan melakukan vandalisme.
Informasi Wisata Diamond Beach Nusa Penida :
- Lokasi : Pejukutan, Kec. Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Balii (Map : Klik Disini)
- Buka / Tutup : 24 jam.
- HTM : Rp.10.000 ; Kadang seiklasnya / biaya parkir.
- Aktivitas : Bersantai, ayunan, bermain pasir, berenang.
- Fasilitas : Area parkir, warung, toilet, penginapan.
- Wisata Sekitar : Pantai Atuh, Rumah Pohon Molenteng.